Rechercher dans ce blog

Thursday, June 24, 2021

Anies Bunyikan Alarm Covid-19: Ibu Kota Perlu Perhatian Ekstra Halaman all - Kompas.com - Megapolitan Kompas.com

JAKARTA, KOMPAS.com - "Alarm tanda bahaya itu telah dibunyikan sejak 10 hari lalu"

Begitulah petikan peringatan yang disampaikan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan melalui akun Facebook-nya pada Kamis (24/6/2021).

Anies kemudian memperingatkan warga Ibu Kota perihal semakin menipisnya jumlah tempat tidur khusus pasien Covid-19 di rumah sakit rujukan di Jakarta.

Orang nomor satu di DKI Jakarta itu bahkan menyebut kasus aktif Covid-19 pada bulan Juni 2021 telah melampaui kasus Covid-19 pada bulan Januari 2021.

"Seandainya kita tidak segera merespon alarm itu, mungkin DKI Jakarta hari ini sudah kolaps. Saat ini kita telah melampaui puncak kasus aktif pada Januari lalu. Ibu kota saat ini dalam kondisi yang memerlukan perhatian ekstra," tulis Anies.

Baca juga: Jakarta Tidak Sedang Baik-baik Saja, Rekor 7.505 Kasus Baru hingga RS di Ambang Kolaps

Pemerintah provinsi DKI Jakarta kini telah menambah rumah sakit rujukan Covid-19, dari 106 rumah sakit menjadi 140 rumah sakit. Kapasitas tempat tidur untuk isolasi pasien Covid-19 juga ditambah dari 6.694 menjadi 8.524 tempat tidur.

Dapatkan informasi, inspirasi dan insight di email kamu.
Daftarkan email

"Tapi itu semua tak cukup, setelah ditambah pun langsung terisi hingga 90 persen. Dengan adanya varian baru virus corona, laju penularan jauh lebih cepat dari peningkatan kapasitas fasilitas kesehatan," kata Anies.

Dalam unggahan lainnya, Anies juga menyinggung kemungkinan krisis tenaga kesehatan. Pasalnya, jumlah tenaga kesehatan di DKI Jakarta tak sebanding dengan penambahan pasien Covid-19.

Beberapa hari terakhir, lonjakan kasus Covid-19 telah menyebabkan membludaknya pasien di rumah sakit hingga mereka harus dirawat di lorong-lorong rumah sakit. Pemprov DKI Jakarta pun mengimbau rumah sakit untuk mendirikan tenda darurat untuk merawat pasien Covid-19.

"Menambah tenda atau tempat tidur memang mudah, tapi menambah tenaga kesehatan tak mudah dan tak bisa secepat penambahan kasus Covid-19 ini. Kalau jumlah pasiennya bertambah terus, kita akan kerepotan," ujar Anies.

Baca juga: [BERITA FOTO] RS Covid-19 di Ambang Kolaps, Berjuang Bernapas dari Tenda Darurat

Oleh karena itu, Anies terus mengingatkan warga Ibu Kota untuk mengurangi mobilitas keluar rumah guna menekan laju penyebaran Covid-19.

"Mari bantu tenaga kesehatan kita yg terbatas ini dgn mengurangi aktivitas di luar, karena tingginya potensi penularan dan percepatan perburukan dari varian Delta," kata Anies.

Seperti diketahui, per Kamis kemarin, kasus baru di Ibu Kota bertambah 7.505 kasus. Angka tersebut merupakan penambahan kasus baru tertinggi selama pandemi Covid-19.

Dengan penambahan tersebut, jumlah kasus Covid-19 secara total di Jakarta adalah 494.462 kasus.

Baca juga: Imbau Dirikan Tenda Darurat Perawatan Pasien Covid-19, Anies: Rumah Sakit Sudah Penuh

Total pasien Covid-19 yang dinyatakan sembuh sebanyak 445.450 orang, sedangkan 8.112 orang dilaporkan meninggal dunia. Sementara itu, kasus aktif Covid-19 di Jakarta kini berada di angka 40.900 kasus.

Sebaran penambahan kasus harian itu merata di seluruh wilayah di DKI Jakarta dengan rincian Kepulauan Seribu terdapat 2 kasus, Jakarta Barat 1.550 kasus, Jakarta Pusat 836 kasus.

Kemudian, Jakarta Selatan 1.105 kasus, Jakarta Timur 2.310 kasus, dan Jakarta Utara 954 kasus, serta data kasus yang masih dalam proses verifikasi sebanyak 748.

Adblock test (Why?)


Anies Bunyikan Alarm Covid-19: Ibu Kota Perlu Perhatian Ekstra Halaman all - Kompas.com - Megapolitan Kompas.com
Read More

No comments:

Post a Comment

Daftar Fasilitas Negara yang Tak Boleh Digunakan Jokowi Jika Kampanye - Nasional Tempo

TEMPO.CO , Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan presiden boleh memihak dan melaksanakan kampanye dalam pemiliha...