Rechercher dans ce blog

Tuesday, June 22, 2021

Oxford Uji Obat Anti-parasit Ivermectin untuk Terapi Covid-19 Halaman all - KOMPAS.com

KOMPAS.com - Universitas Oxford mengatakan sedang menguji obat anti-parasit ivermectin sebagai pengobatan yang mungkin untuk Covid-19. Hal ini disampaikan Rabu (23/6/2021).

Ini merupakan penelitian yang didukung pemerintah Inggris, yang bertujuan untuk membantu pemulihan di pengaturan non-rumah sakit.

Dilansir dari Reuters, Rabu (23/6/2021), menurut studi Oxford, dalam uji in vitro (di laboratorium), ivermectin menunjukkan pengurangan replikasi virus.

Namun, WHO merekomendasikan untuk tidak menggunakan ivermectin pada pasien Covid-19.

Baca juga: Erick Thohir Sebut Akan Produksi 4 Juta Ivermectin Per Bulan, Bagaimana Potensinya untuk Covid?

Oxford menambahkan, uji coba berskala kecil menunjukkan bahwa pemberian obat ivermectin lebih awal dapat mengurangi viral load dan durasi gejala pada beberapa pasien Covid-19 bergejala ringan.

Terima kasih telah membaca Kompas.com.
Dapatkan informasi, inspirasi dan insight di email kamu.
Daftarkan email

Dijuluki PRINCIPLE, penelitian di Inggris pada bulan Januari menunjukkan bahwa antibiotik azitromisin dan doksisiklin umumnya tidak efektif melawan Covid-19 tahap awal.

Sementara Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) serta regulator Eropa dan AS telah merekomendasikan untuk tidak menggunakan ivermectin pada pasien Covid-19.

Ivermectin yang umumnya digunakan untuk mengobati sakit cacing ini digunakan beberapa negara untuk Covid-19, termasuk India.

"Dengan memasukkan ivermectin dalam uji coba skala besar seperti PRINCIPLE, kami berharap dapat menghasilkan bukti kuat untuk menentukan seberapa efektif pengobatan ivermectin terhadap Covid-19, dan apakah ada manfaat atau bahaya terkait dengan penggunaannya," kata salah satu kepala penelitian, Chris Butler.

Oxford menambahkan, orang dengan kondisi hati yang parah, yang menggunakan obat pengencer darah warfarin, atau menjalani perawatan lain yang diketahui berinteraksi dengan ivermectin, akan dikeluarkan dari pengujian ini.

Ivermectin adalah pengobatan ketujuh yang diselidiki dalam uji coba, dan saat ini sedang dievaluasi bersama obat antivirus favipiravir.

Dijelaskan pakar Farmakologi & Clinical Research Supporting Unit dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), dr Nafrialdi, PhD, SpPD, ivermectin secara konvensional sebenarnya digunakan sebagai obat cacing.

Apakah benar obat ivermectin dapat digunakan untuk terapi Covid-19, Nafrialdi berkata, pertanyaan tersebut sebenarnya hanya bisa dijawab lewat uji klinis dengan desain dan metologi yang baik.

Diberitakan Kompas.com edisi 12 Juni 2021, sebuah studi in vitro menunjukkan bahwa ivermectin memiliki efek menghambat replikasi SARS-CoV-2. Namun, studi ini tidak bisa dianggap sebagai acuan mengingat jumlah sampel yang digunakan sangat sedikit.

Selain itu, dosis obat yang digunakan juga bervariasi dan tidak terkontrol. Laporan pengobatan Ivermectin berhasil pada pasien, ternyata diiringi dengan konsumsi obat-obatan lain seperti doxycycline, hydroxychloroquine, azithromycin, zinc, dan kostikosteroid.

Ini menyebabkan hasil klaim bahwa ivermectin bisa menyembuhkan Covid-19 tidak bisa diterima.

Baca juga: Obat Ivermectin, Disarankan WHO untuk Terapi Covid-19 Hanya dalam Uji Klinis

Berkaitan dengan penggunaan ivermectin untuk terapi Covid-19 di Indonesia, Nafrialdi meminta agar kita menunggu konsensus dari organisasi profesi kedokteran.

"Pada pedoman yang lalu (edisi desember 2020), ivermectin belum tercantum. Jadi kita tunggu saja para pakar bersidang utk menentukan kebijakan selanjutnya," terangnya.

Nafrialdi pun mengingatkan agar masyarakat tidak terdorong emosi untuk memakai obat-obatan sendiri, entah itu ivermectin atau obat yang lain, tanpa petunjuk dokter yang kompeten.

Adblock test (Why?)


Oxford Uji Obat Anti-parasit Ivermectin untuk Terapi Covid-19 Halaman all - KOMPAS.com
Read More

No comments:

Post a Comment

Daftar Fasilitas Negara yang Tak Boleh Digunakan Jokowi Jika Kampanye - Nasional Tempo

TEMPO.CO , Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan presiden boleh memihak dan melaksanakan kampanye dalam pemiliha...