Jumlah kumulatif kasus kematian akibat Covid-19 di provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur berada di posisi puncak, mengalahkan 32 provinsi lainnya, dengan angka menembus 23.000 an kasus.
Hingga hari ini, Senin (9/8), Jawa Timur masih menduduki provinsi dengan tingkat kematian 23.292 kasus. Jumlah tersebut nyaris disalip Jawa tengah yang mencatat jumlah kematian 23.007 kasus pada hari ini.
Sementara, Provinsi DKI Jakarta yang kerap menjadi episentrum Covid-19 dalam beberapa bulan lalu berada di urutan ketiga dengan jumlah kematian 12.812 kasus.
Berdasarkan data yang dihimpun CNNIndonesia.com dari laporan harian tim Satgas Covid-19 dalam 31 hari terakhir, kasus kematian harian Jawa Tengah dan Jawa Timur memang sering menjadi penyumbang kematian harian terbanyak.
Kurun waktu 10 Juli hingga 9 Agustus provinsi Jawa Tengah tercatat menjadi penyumbang kasus kematian harian tertinggi hingga 17 kali. Dalam rentang waktu yang sama provinsi Jawa Timur menjadi penyumbang kematian terbanyak 14 kali.
Per hari ini, 9 Agustus, Jawa Tengah berada di urutan pertama dengan jumlah 404 kasus kematian, diikuti Jawa Timur dengan jumlah 305 kasus.
Sementara itu, jumlah kasus kematian harian DKI Jakarta terpantau menurun. Pada hari ini, kasus kematian Ibu Kota RI tersebut berada di urutan ke 20 dengan jumlah kematian 14 kasus.
Sebelumnya, Kepala Bidang Pengembangan Profesi Perhimpunan Ahli Epidemiologi (PAEI) Masdalina Pane mengatakan masalah yang dihadapi Pemprov Jawa Tengah dan Jawa Timur sama, yakni kematian.
Menurut Masdalina, berbeda dengan kasus konfirmasi positif yang bisa disiasati dengan tidak melakukan tes, kasus kematian cenderung sulit ditutupi.
"Kasus konfirmasi kan bisa direkayasa dengan mengurangi tes, tapi yang nggak bisa ditipu itu kan kasus kematian," kata Masdalina saat dihubungi CNNIndonesia.com, Rabu (4/8).
Menurut Masdalina tingginya kasus kematian menunjukkan bahwa pasien-pasien COvid-19 ditemukan dalam keadaan kritis. Mereka mendatangi fasilitas kesehatan dalam keadaan menjelang kematian.
Padahal, seharusnya pemerintah setempat menemukan sebanyak mungkin kasus positif tersebut untuk dikarantina. Sementara, jika kasus kematian itu terjadi saat pasien melakukan isolasi mandiri, hal ini menunjukkan bahwa program telusur (tracing) pemerintah setempat tidak berjalan.
"Kalau ada program tracing, tracing dia kan memantau setiap hari," tutur Masdalina.
(iam/kid)Kasus Kematian Jatim-Jateng Terbanyak, Jakarta Terpaut Jauh - CNN Indonesia
Read More
No comments:
Post a Comment