Rechercher dans ce blog

Thursday, October 28, 2021

Perintah Kapolri soal 'Potong Kepala' Tuai Dukungan di Mana-mana - detikNews

Jakarta -

Ketegasan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menuai dukungan di mana-mana. Jenderal Sigit tak akan ragu memotong sumber penyakit institusi di bawahnya, bak memotong kepala ikan yang busuk.

Sigit mengutip peribahasa "ikan busuk dari kepalanya". Artinya, suatu organisasi atau negara gagal disebabkan oleh masalah kepemimpinan sebagai sumber masalahnya.

Sigit berbicara dalam forum agenda penutupan pendidikan Sespimti Polri Dikreg ke-30, Sespimen Polri Dikreg ke-61, dan Sespimma Polri angkatan ke-66 di Lembang, Jawa Barat, Rabu (27/10) kemarin.

"Ada pepatah, ikan busuk mulai dari kepala, kalau pimpinannya bermasalah, bawahannya akan bermasalah juga. Pimpinan harus jadi teladan sehingga bawahannya akan meneladani. Karena kita tidak mungkin diikuti kalau kita tidak memulai yang baik, kita tidak mungkin menegur kalau tidak jadi teladan, harus mulai dari pemimpin atau diri sendiri. Ini yang saya harapkan rekan-rekan mampu memahami. Hal yang dijalankan penuh keikhlasan akan menjadi buah keikhlasan. Tolong ini diimplementasikan bukan hanya teori dan pepatah," tutur Sigit.

Belakangan ini, kabar-kabar berita mengenai penyimpangan yang dilakukan personel polisi menyedot perhatian publik. Citra Polri di mata masyarakat menjadi turun. Untuk memperbaiki Polri, maka pimpinan perlu berbenah. Sigit punya konsep Presisi (Prediktif, Responsibilitas, dan Transparansi Berkeadilan).

Sigit memastikan dirinya beserta pejabat utama Mabes Polri memiliki komitmen untuk memberikan reward kepada personel yang menjalankan tugasnya dengan baik dan bekerja keras untuk melayani serta mengayomi masyarakat.

Namun sebaliknya, Sigit menegaskan sanksi tegas akan diberikan kepada seluruh personel yang tidak menjalankan tugasnya dengan baik, atau melanggar aturan yang ada. Bahkan, Sigit tak ragu untuk menindak tegas pimpinannya apabila tidak mampu menjadi teladan bagi jajarannya apabila ke depannya masih melanggar aturan.

"Namun terhadap anggota yang melakukan kesalahan dan berdampak kepada organisasi, jangan ragu melakukan tindakan. Kalau tak mampu membersihkan ekor, kepalanya akan saya potong. Ini semua untuk kebaikan organisasi yang susah payah berjuang. Menjadi teladan, pelayan dan pahami setiap masalah dan suara masyarakat, agar kita bisa ambil kebijakan yang sesuai," sebut Sigit.

Selanjutnya, dukungan:

Adblock test (Why?)


Perintah Kapolri soal 'Potong Kepala' Tuai Dukungan di Mana-mana - detikNews
Read More

No comments:

Post a Comment

Daftar Fasilitas Negara yang Tak Boleh Digunakan Jokowi Jika Kampanye - Nasional Tempo

TEMPO.CO , Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan presiden boleh memihak dan melaksanakan kampanye dalam pemiliha...