KOMPAS.com - Penyebaran varian Omicron menyebabkan lonjakan kasus Covid-19 di banyak negara, tak terkecuali di Indonesia. Data dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menunjukkan, kasus Omicron di Indonesia mencapai 3.161 kasus.
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi menyebut, dari jumlah tersebut, sebanyak 1.661 kasus Omicron di Indonesia merupakan pelaku perjalanan luar negeri. Sementara 1.247 kasus adalah transmisi lokal, dan masih dalam pemeriksaan epidemiologi 253 orang.
Selain memiliki kemampuan menyebar yang cepat, yang perlu diwaspadai dari Covid-19 varian Omicron ini adalah dia tidak hanya menyerang orang-orang di usia dewasa saja. Sejauh ini, kata Nadia, sudah ada 324 anak yang dilaporkan terinfeksi varian Omicron.
Baca juga: Kasus Omicron pada Anak Meningkat, Ketahui Gejalanya Menurut Dokter
"Ada 324 orang anak terpapar varian Omicron," ujarnya.
Peringatan untuk waspada terhadap infeksi Covid-19 termasuk Omicron pada anak juga disampaikan oleh Ahli Respirologi Anak, DR dr Nastiti Kaswandani, Sp.A (K).
Nastiti dalam siaran live di Instagram Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Jumat (4/2/2020), mengatakan, berdasarkan penjelasan para ahli saat ini banyak anak-anak termasuk di Indonesia yang dinyatakan telah terinfeksi Covid-19.
Omicron, sejauh ini memiliki gejala yang lebih ringan ketimbang Covid-19 varian lain, misalnya seperti varian Delta.
Karena itu, ia menuturkan, saat anak terkonfirmasi positif Covid-19, orang tua sebaiknya tetap tenang dan tidak panik.
"Sehingga yang perlu dilakukan orangtua adalah mengenali kegawatan, kita memperhatikan gejala yang mengharuskan anak dibawa ke rumah sakit," ujarnya.
Baca juga: Perbedaan Gejala Varian Omicron dengan Covid-19 Varian Lain dan Flu Biasa
Sepintas, varian Omicron ini memiliki gejala yang mirip dengan flu biasa. Berbeda dengan Covid-19 varian-varian sebelumnya, pasien Omicron jarang yang mengalami anosmia dan sesak napas.
Sebaliknya, salah satu keluhan yang sering dialami adalah tenggorokan terasa nyeri dan gatal. Hal ini yang membedakannya dengan gejala flu biasa.
Adapun gejala Omicron pada anak biasanya meliputi:
- Demam ringan
- Pilek
- Batuk
- Sakit tenggorokan
- Diare
"Yang bisa kita lakukan adalah mencoba mengatasi permasalahan itu dengan memberikan obat penurun panas, meminta anak banyak minum, sambil mengenali gejala anak yang harus dibawa ke rumah sakit," lanjut dia.
Sedangkan, apabila anak mengalami gejala-gejala Omicron di bawah ini, itu merupakan kondisi yang perlu diwaspadai. Gejalanya di antaranya sebagai berikut:
Jika anak tidak mau minum sama sekali, sehingga jarang buang air kecil
- Anak mengalami kejang
- Muncul gejala sesak napas
- Muntah terus-menerus
- Diare yang tidak berhenti
- Kesadaran pada anak mulai berkurang
"Itu adalah tanda-tanda (gejala Omicron pada anak) yang mengharuskan anak dibawa ke rumah sakit," jelas Nastiti.
Bagi masyarakat yang memiliki anak terpapar varian Omicron, bisa mengakses panduan isolasi mandiri di rumah pada laman resmi IDAI maupun media sosial IDAI.
Baca juga: Gejala Varian Omicron yang Dirasakan Setelah Bangun Tidur, Apa Saja?
Kemenkes juga memiliki layanan telemedisin gratis bagi pasien Omicron yang menjalani isoman di rumah.
Masyarakat bisa melakukan konsultasi kesehatan dan mendapat paket obat-obatan gratis. Untuk cara mendapat paket obat gratis bagi pasien isoman bisa dibaca di sini.
Komorbid pada anak di tengah situasi kasus Omicron
Terkait penyebaran Omicron terhadap anak, dokter Nastiti juga mengingatkan orang tua terutama mereka yang memiliki anak dengan penyakit penyerta, seperti asma untuk tetap mengontrol kondisi kesehatannya.
Sebab, jika asma tidak terkontrol dengan baik maka ketika anak terinfeksi Covid-19 yang gejalanya sedang atau berat, dan menunjukkan gejala di saluran pernapasan dapat memperberat kondisinya.
"Jadi yang paling baik adalah mengatasi asmanya supaya terkontrol. Ketika anak terkena Covid, obat (seperti inhaler) tetap harus diberikan, jangan khawatir," imbuhnya.
Sementara untuk pengobatan Covid-19 akan disesuaikan dengan derajat beratnya penyakit yang dialami anak.
"Kendalikan penyakit dasar atau penyakit kronis (pada anak), lengkapi vaksinasi. Sekarang banyak yang terinfeksi Covid tapi gejalanya ringan atau tidak bergejala karena sudah divaksinasi sebelumnya termasuk mereka yang dengan penyakit asma, TBC, pneumonia," pungkas Nastiti.
(Sumber:Kompas.com/Zintan Prihatini | Editor: Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Catat, Ini Gejala Omicron pada Anak yang Perlu Diwaspadai - Kompas.com - KOMPAS.com
Read More
No comments:
Post a Comment