Ketua Penyelenggara Acara Presidensi G20 Indonesia Luhut Binsar Pandjaitan merespons rencana sejumlah negara Barat mendepak Rusia dari keanggotaan G20. Rusia berencana didepak lantaran aksi invansinya ke Ukraina.
Saat ini, Indonesia menjadi Presiden G20. Luhut menegaskan bahwa pertemuan G20 adalah forum ekonomi dan tidak ada politik. Ia juga menyebut bahwa terlalu dini baginya untuk berkomentar mengenai isu didepaknya Rusia dari G20.
"G20 itu kan forum ekonomi ya, jadi tidak ada forum politik. Kemudian kita lihat saja kan masih terlalu dini kita untuk komentar," kata Luhut usai acara Business Matching Belanja Produk Dalam Negeri di The Nusa Dua, Bali, Kamis (24/3/2022).
Sementara itu, saat ditanya apakah akan tetap mengundang Presiden Rusia Vladimir Putin saat kegiatan G20 nanti, Luhut enggan menjawab secara pasti.
"Ya kita lihat saja. Itu kan saya bilang tadi ini kan forum ekonomi. Jadi kita lihat," jelas Luhut.
Sebelumnya, Amerika Serikat (AS) dan sekutu Barat-nya dilaporkan sedang mempertimbangkan, apakah Rusia harus tetap berada dalam kelompok ekonomi utama Kelompok G20 setelah invasinya ke Ukraina. Tapi tampaknya tekanan untuk mendepak Rusia akan diveto negara anggota lain, seperti China, India, dan Arab Saudi. Tema ini meningkatkan prospek beberapa negara akan absen dari pertemuan G20 tahun ini.
G20 bersama Kelompok G7, yang hanya terdiri dari AS, Prancis, Jerman, Italia, Kanada, Jepang, dan Inggris, adalah platform internasional utama untuk mengoordinasikan segala hal, mulai dari aksi perubahan iklim hingga utang lintas batas.
Rusia saat ini menghadapi banyak sanksi internasional yang dipimpin oleh negara-negara Barat, yang bertujuan mengisolasinya dari ekonomi global, termasuk secara khusus menutupnya dari sistem pembayaran bank global SWIFT dan membatasi transaksi oleh bank sentralnya.
"Ada diskusi tentang apakah pantas bagi Rusia untuk menjadi bagian dari G20," kata sumber senior G7 dikutip dari kantor berita Reuters. "Jika Rusia tetap menjadi anggota, itu akan menjadi organisasi yang kurang berguna."
Ketika ditanya apakah Presiden AS Joe Biden akan bergerak untuk mendorong Rusia keluar dari G20 saat dia bertemu dengan sekutu di Brussels pada Jumat (25/3), penasihat keamanan nasional Jake Sullivan secara diplomatis mengatakan, AS berencana berkonsultasi dengan sekutunya.
"Kami percaya bahwa itu tidak bisa menjadi bisnis seperti biasa untuk Rusia di lembaga internasional dan dalam komunitas internasional," kata Sullivan di Gedung Putih, Selasa (22/03).
Menanggapi hal ini, Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Lyudmila Vorobieva, mengatakan Presiden Vladimir Putin tetap berencana hadir dalam KTT G20, yang akan berlangsung di Bali pada akhir 2022.
Lihat Video: Respons Kemlu Soal Putin Akan Hadiri KTT G20 Indonesia
(aik/aik)AS dan Barat Pertimbangkan Depak Rusia dari G20, Ini Kata Luhut - detikNews
Read More
No comments:
Post a Comment