PT Teknologi Militer Indonesia (PT TMI) buka suara terkait keterlibatan mereka dalam rencana Kementerian Pertahanan memborong alutsista senilai US$124,99 miliar atau Rp1,7 kuadriliun.
Melalui pernyataan yang disampaikan oleh Corporate Secretary PT TMI Wicaksono Adi, mereka mengatakan tak mendapatkan satu kontrakpun dari Kementerian Pertahanan terkait rencana pengadaan itu.
"PT TMI tidak ditugaskan untuk pembelian atau pengadaan oleh Kementerian Pertahanan," katanya dalam pernyataan yang dikeluarkan di Jakarta, Selasa (1/6) ini.
Sebagai informasi dugaan soal keterlibatan PT TMI dalam belanja alutsista senilai US$124,99 miliar atau setara Rp1,7 kuadriliun diketahui publik dari rancangan Perpres yang bocor.
Bersamaan dengan itu, tersebar surat Menteri Pertahanan Prabowo Subianto yang berisi penunjukan PT TMI menjadi pengelola program tersebut.
Sebagai catatan, PT TMI merupakan perusahaan yang dibentuk oleh Yayasan Pengembangan Potensi Sumber Daya Pertahanan. Ini dulunya adalah Yayasan Kesejahteraan Pendidikan dan Perumahan di bawah Kementerian Pertahanan.
PT TMI kata Wicaksono dibentuk sebagai wadah dari para ahli-ahli alutista berteknologi canggih, ahli elektronika, dan teknokrat anak bangsa yang mempelajari dan alih teknologi (ToT) dalam proses pencarian alutsista terbaik.
Dalam fungsinya, PT TMI berperan menganalisa dan memberi masukan kepada pihak-pihak yang membutuhkan, baik itu pemerintah, pendidikan ataupun swasta.
"Visi PT TMI adalah mewujudkan ToT yang berbobot, benar-benar berkualitas dari segi teknologi dan teknis. Kehadiran PT TMI adalah untuk menjawab permasalahan ToT yang selama ini belum maksimal, yang kerap kali disebabkan oleh beberapa prinsipal yang belum penuh dalam memberikan teknologinya kepada Indonesia," katanya.
PT TMI Respons Isu Terlibat Borong Alutsista Rp1,7 Kuadriliun - CNN Indonesia
Read More
No comments:
Post a Comment