TEMPO.CO, Jakarta - Berita yang paling banyak dibaca hingga pagi ini, yaitu penjelasan Ketua Rukun Tetangga perihal keseharian dari Bupati Probolinggo Puput Tantriana Sari dan suaminya Hasan Aminuddin yang kini jadi tersangka kasus dugaan seleksi jabatan. Kemudian, taktik Bupati Probolinggo dan suami dalam menyiapkan anaknya untuk melanjutkan dinasti politik. Berikut ringkasannya:
ADVERTISEMENT
Menurut Joko, Bupati Puput dan suaminya, Hasan Aminuddin, mendiami rumah tersebut kurang lebih sejak tiga tahun terakhir ini. "Dua kali peringatan Agustus ini mereka sudah ada disini. Saya setiap peringatan Agustus, menyampaikan surat proposal bantuan dari RW. Kami dibantu," kata Joko yang selalu memberikan rekomendasi siapa saja yang bisa dikirim proposal bantuan dana untuk peringatan HUT Kemerdekaan 17 Agustus.
Joko mengaku sangat jarang bertemu dengan Bupati Puput dan suaminya. "Pernah berpapasan, saya yang kemudian menyapa mereka," ujarnya. Tapi setiap labaran, keluarga tersebut selalu membagikan sarung dan bahan kain untuk pakaian kepada warga setempat. "Pegawainya yang membagikan keliling kampung dengan kendaraan bermotor roda tiga," kata Joko.
Pintu gerbang dari kayu itu baru terbuka ketika ada mobil mau keluar atau masuk rumah. Pegawai yang bertugas membuka maupun menutup pintu langsung sigap memberi hormat kepada orang yang berada di dalam mobil tersebut. "Petugas jaga langsung memberi hormat," ujarnya menambahkan.
Mochamad, salah satu kader Partai NasDem kepada Tempo, Selasa pagi, 31 Agustus 2021 mengatakan sempat diundang saat peresmian rumah tersebut sekitar dua atau tiga tahun lalu tapi kebetulan dia tidak hadir. "Rumah itu belum lima tahun," kata dia.
Ketika menjelang lebaran kemarin, dia sempat ditelepon langsung. "Kakeh tandek sarung (kamu nggak mau sarung)," katanya menirukan Hasan. Setelah menerima telpon itu, dia langsung berangkat menemui Hasan di rumah tersebut.
Ketika sedang pulang ke Probolinggo, Hasan Aminuddin hampir selalu mengikuti salat Jumat di masjid Bin Aminuddin di Dusun Toroyan, Desa Rangkang, Kecamatan Kraksaan, Kabupaten Probolinggo. Masjid itu berada satu kompleks dengan asrama Pondok Pesantren HATI dan SMP HATI Bilingual Boarding School.
"Banyak tamu yang antri mau menemui pak Hasan saat itu. Ada makan perasmanan untuk tamu. Jamaah salat Jumat juga menerima nasi bungkus usai salat Jumat dan terkadang juga plus uang Rp 50 ribu. Jumat sedekah," katanya.
Seperti diberitakan, Komisi Pemberantasan Korupsi melaksanakan Operasi Tangkap Tangan (OTT) terhadap Bupati Probolinggo Puput Tantriana Sari. Bahkan Puput bersama suami dan 20 orang lainnya kini ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan seleksi jabatan dalam pengisian kursi penjabat kepala desa di Probolinggo. "KPK telah menetapkan 22 orang sebagai tersangka dalam perkara ini," kata Wakil Ketua KPK Alexander Mawarta, Selasa, 31 Agustus 2021.
2. Mengintip Praktik Eks Bupati Probolinggo Melanggengkan Dinasti Politik
Mantan Bupati Probolinggo Hasan Aminuddin dikabarkan tengah menyiapkan putranya, Zulmi Noor Hasani untuk maju di pentas Pilkada. Kurang lebih setahun terakhir upaya melanggengkan dinasti itu sudah dilakukan.
Baru-baru ini, Zulmi Noor Hasani, melakukan kunjungan silaturahmi dan pemberian bingkisan masing-masing kepada 10 ibu hamil di dua desa, yakni Desa Warujinggo dan Desa Clarak, Kecamatan Leces. Kegiatan tersebut diketahui dari surat pemberitahuan Camat Leces kepada Kepala Desa Warujinggo dan Clarak.
Surat itu memberitahukan kalau Zulmi Noor akan melakukan kegiatan kunjungan. Kegiatan dilakukan pada Jumat, 27 Agustus 2021. Dalam surat tersebut menyebutkan yang diundang antara lain Zulmi Noor Hasani beserta rombongan, Forkopimda Leces, kepala desa dan perangkat desa serta ibu hamil sebanyak 10 orang.
Dalam surat, Camat Leces Moh. Syariffudin meminta kepada kepala desa untuk mengundang dan menghadirkan ibu hamil, menyiapkan meja kursi, serta menyiapkan konsumsi secukupnya.
Bupati Lumbung Informasi Rakyat (LIRA) Probolinggo, Syamsuddin, mengatakan hal itu merupakan upaya Hasan Aminuddin untuk melanggengkan dinasti politiknya. Istrinya, Puput Tantriana Sari, saat ini tengah menjabat bupati untuk periode kedua dan tidak bisa lagi untuk mengikuti Pilkada mendatang. Sementara Hasan merupakan Bupati Probolinggo sebelumnya yang menjabat dua periode juga, yakni 2003-2013.
Syamsuddin menilai Hasan nampak tengah menyiapkan putranya untuk meneruskan jejak sang ibu. "Ini sudah ditata lebih kurang setahun terakhir," kata aktivis pegiat anti korupsi di Probolinggo ini.
Ia mengatakan banyak kegiatan-kegiatan pemerintah, baik di tingkat kabupaten maupun di kecamatan hingga desa, Zulmi tampil untuk sekadar memberikan bantuan atau bingkisan. Momen-momen reses anggota dewan juga tak luput dari perhatian Zulmi yang juga sebagai Ketua Gapensi Kabupaten Probolinggo ini.
Menurut Syamsuddin, tidak mungkin kegiatan-kegiatan tersebut digelar tanpa arahan dari Hasan Aminuddin. Ia bahkan mengklaim ada aparatur sipil negara yang mengaku terang-terangan sebagai anggota tim Zulmi. "Tidak patut itu dilakukan," ujarnya.
Kendati demikian, Syamsuddin memaklumi risiko yang akan dihadapi ASN yang tidak mau patuh pada Hasan Aminuddin maupun Bupati Probolinggo Puput. "Bisa-bisa dimutasi dari jabatannya. Ini sudah bukan rahasia lagi," ujar Samsudin.
Kepala Diskominfo Kabupaten Probolinggo, Yulius Kistian belum bisa dikonfirmasi ihwal fasilitasi oleh ASN dalam kegiatan-kegiatan Zulmi. Dia tidak merespons telepon dari Tempo. Begitu juga dengan Zulmi Noor Hasani belum menanggapi saat berupaya dikonfirmasi soal kegiatannya bersama perangkat Pemerintahan Kabupaten Probolinggo.
Baca: Gubernur Khofifah Tunjuk Wabup Sebagai Plt Bupati Probolinggo
Lihat Juga
Top Nasional: Keseharian Bupati Probolinggo dan Taktik Penyiapan Dinasti Politik - Nasional Tempo
Read More
No comments:
Post a Comment