Zonajakarta.com- Indonesia hampir tak membayar kontribusinya untuk proyek pengembangan jet tempur KF-21 Boramae yang dibuat bersama Korea Selatan sejak semester kedua tahun 2017.
Padahal, sejak tahun 2015 lalu, Indonesia sepakat menginvestasikan dana sebesar 1,7 trilun won atau 20 persen dari seluruh biaya proyek jet tempur KF-21 Boramae bersama Korea Selatan.
Sehingga pada bulan November tahun 2021 lalu, Indonesia dan Korea Selatan kembali melakukan negosiasi soal pembayaran proyek KF-21 Boramae.
Menurut Badan Administra Program Akuisisi Pertahanan (DAPA) pada hari Senin (15/11/2021), biaya proyek dipangkas dari 8,6 truliun won ke 8,1 triliun won.
Jakarta, yang berjanji menanggung 20 persen dari total biaya dengan imbalan mendapatkan sebuah prototipe dan transfer informasi teknis dan produksi 48 unit pesawat, harus menanggung 1,6 triliun won, berkurang dari sebelumnya 1,7 triliun won.
Dalam pertemuan itu terungkap bahwa Indonesia akan melakukan pembayaran KF-21 Boramae dengan cara mencicil.
Uniknya skema imbal dagang kembali digunakan Indonesia untuk membayar tunggakan KF-21 Boramae.
Indonesia akan membayar menggunakan komoditas seperti minyak sawit (CPO), karet mentah hingga hasil bumi lainnya.
Cara Cerdas Indonesia, Sengaja Tunggak Bayar KF-21 Boramae Karena Tau Korea Selatan Ngebet Beli CN-235 PT DI - Zona Jakarta - Pikiran Rakyat
Read More
No comments:
Post a Comment