Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa melontarkan kekecewaannya terhadap komandan kompi (danki) di Distrik Gome, Kabupaten Puncak, Papua. Andika menyebut danki tersebut telah lalai. Bahkan kelalaiannya itu menyebabkan tiga prajurit gugur.
Andika Merasa Janggal
Andika menyebut kelalaiannya itu terjadi saat penyerangan teroris kelompok kriminal bersenjata (KKB) terhadap pos TNI di Distrik Gome, Kabupaten Puncak, Papua. Andika mendapati kejanggalan dalam peristiwa penyerangan danki yang di pos itu ternyata berbohong.
"Ternyata hasilnya berbohong, yang terjadi bukan yang dilaporkan dan yang terjadi sebenarnya ini disembunyikan oleh si danki dari komandan batalion," kata Andika dalam sebuah video yang dibagikan kepada wartawan, Sabtu (19/3).
Andika menjelaskan penyerangan memang dilakukan oleh KKB. Namun, dalam hal ini, danki di pos itu lalai karena menyepelekan pengamanan.
"Jadi, iya betul yang melakukan tindak pidana pembunuhan adalah kelompok bersenjata, tapi juga ada peran nih peran penggelaran oleh Komandan Kompi yang dalam hal ini sebagai komandan pos di tempat yang tidak diperhitungkan dan disepelekan," tuturnya.
Andika Minta Danki itu Diproses Hukum
Andika meminta danki tersebut diproses hukum hingga tuntas. Menurutnya, hal ini bisa jadi pembelajaran bagi prajurit lain agar tidak terulang.
"Jadi saya ingin ada proses hukum terhadap danpos ini atau komandan kompi ya. Dituntaskan supaya jadi pembelajaran juga," ujar Andika.
Simak selengkapnya di halaman berikut
Kecewa Jenderal Andika ke Danki Berujung 3 Prajurit Gugur di Papua - detikNews
Read More
No comments:
Post a Comment