Rechercher dans ce blog

Friday, April 30, 2021

Kesal THR dan Gaji ke-13 Tanpa Tukin, PNS Tuntut Jokowi via Petisi Online - Bisnis Tempo.co

TEMPO.CO, Jakarta - Pengumuman Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati soal tunjangan hari raya atau THR dan gaji ke-13 pegawai negeri sipil (PNS) tahun 2021 sebesar gaji pokok menuai respons negatif masyarakat. Kekecewaan mereka dituangkan dalam petisi online di change.org berjudul "THR & Gaji-13 ASN 2021 Lebih Kecil dari UMR Jakarta: Kembalikan Full Seperti Tahun 2019".

Petisi tersebut diinisiasi oleh seseorang bernama Romansyah H. Sejak diunggah pada Jumat kemarin, hingga berita ini diunggah, Sabtu pagi, 1 Mei 2021, petisi tersebut telah ditandatangani oleh 12.149 orang. 

Dalam petisi yang digalangnya, Romansyah menilai pernyataan Sri Mulyani berbeda dengan janji yang sebelumnya disampaikan pada Agustus 2020. Saat itu mantan direktur pelaksana Bank Dunia tersebut menjelaskan THR dan Gaji 13 ASN Tahun 2021 akan dibayar penuh dengan tunjangan kinerja sebagaimana telah dilakukan di tahun 2019.

"Tidak ada alasan jelas dari Kementerian Keuangan terkait ke mana digesernya anggaran THR yang sudah ditetapkan pada di akhir tahun 2020 tersebut, yang tiba-tiba berubah pada tahap pencairan," kata Romansyah.

Lewat petisi online ini, Romansyah juga meminta Presiden Joko Widodo atau Jokowi untuk meninjau kembali besaran THR dan Gaji-13 ASN tahun 2021 tersebut. Kepala Negara diharapkan bisa mendorong agar memasukkan unsur tunjangan kinerja atau tunjangan dengan nama lain yang berlaku di setiap kementerian dan lembaga, sebagaimana yang sudah diterapkan di tahun 2019.

Let's block ads! (Why?)


Kesal THR dan Gaji ke-13 Tanpa Tukin, PNS Tuntut Jokowi via Petisi Online - Bisnis Tempo.co
Read More

Begini Cara Polisi Bongkar Rekayasa Babi Ngepet Adam Ibrahim - detikNews

Depok -

Penangkapan babi ngepet membuat heboh warga Kelurahan Bedahan, Kecamatan Sawangan, Kota Depok. Belakangan terungkap bahwa babi ngepet hanyalah rekayasa Adam Ibrahim semata.

Kapolsek Sawangan AKP Rio Tobing menjelaskan awal mula 'temuan babi ngepet' yang membuat warga berkerumun pada Selasa (27/4) dini hari lalu. Polisi yang mendapat informasi soal isu temuan babi ngepet ini kemudian meluncur ke lokasi.

"Setelah mendengar informasi tersebut, kami dari Polsek Sawangan segera ke TKP. Atensi kami pertama adalah bagaimana menghindari kerumunan terkait COVID," kata Rio dalam wawancara dengan Tim Blak-blakan detikcom di Polresta Depok, Jl Margonda Raya, Depok, Jumat (30/4/2021).

Saat itu ratusan warga berkerumun. Warga penasaran ingin melihat wujud babi ngepet.

"Setelah itu kami koordinasi dengan tokoh masyarakat, pada saat itu Pak Adam Ibrahim yang saat ini jadi tersangka," katanya.

Kepada polisi, Ahmad Ibrahim menyampaikan kronologi ditangkapnya 'babi ngepet' itu. Polisi lalu meminta Adam Ibrahim untuk mengimbau warga agar tidak berkerumun, sehingga pada saat itu Adam memutuskan untuk memotong babi tersebut.

"Saat itu kami menyampaikan hendaknya bagaimana agar masyarakat ini tidak berkerumun. Diambillah suatu kesimpulan baiknya babi ini dieksekusi, akhirnya disembelih," katanya.

Setelah babi itu dipotong dan dikubur di dekat lokasi penemuan awal, namun masih saja warga berdatangan. Mengantisipasi agar tidak timbul kembali kerumunan warga, akhirnya polisi membongkar kuburan babi tersebut.

"Keesokannya kami dari kepolisian otomatis menghindari agar tidak terjadi kerumunan kembali, kuburan dari babi tersebut kami pindahkan agar supaya masyarakat tidak terjadi kerumunan. Lokasinya di luar," tuturnya.

Setelah itu, polisi memeriksa 9 saksi. Termasuk salah satunya adalah Adam Ibrahim.

Hasil pemeriksaan para saksi, tidak ada satu pun yang melihat detik-detik manusia berubah wujud jadi babi. Saksi hanya mengetahui ketika babi itu ditangkap.

"Di situ kita menyesuaikan hasil pemeriksaan dari satu dan yang lain bahwa semuanya tidak ada yang melihat proses perubahan manusia menjadi babi ngepet. Yang ada hanya dilihat di mana babi tersebut ditangkap," katanya.

Halaman selanjutnya, polisi menemukan satu sumber cerita babi ngepet

Lihat Video: Blak-blakan 'Ustaz' Adam Ibrahim: Pembuat Kandang Burung & Hoaks Babi Ngepet

[Gambas:Video 20detik]

Let's block ads! (Why?)


Begini Cara Polisi Bongkar Rekayasa Babi Ngepet Adam Ibrahim - detikNews
Read More

AL Jerman Gelar Upacara Penghormatan Awak KRI Nanggala-402 - Kompas.com - KOMPAS.com

BERLIN, KOMPAS.com - Bendera Jerman berkibar setengah siang pada hari Kamis (29/4) di Monumen Kehormatan Kapal Selam Moeltenort, dekat Kiel.

Pengibaran bendera setengah tiang itu untuk menghormati 53 kru KRI Nanggala-402 yang gugur di perairan Bali.

Baca juga: Selama di Australia, Komandan KRI Nanggala-402 Sering Bantu Kakak Sepupu Berjualan

Setelah acara peletakan karangan bunga, berkumandang lagu Ich Hatte Einen Kamerad (Saya Pernah Punya Seorang Sahabat) yang dilantunkan dengan terompet oleh anggota Angkatan Laut Jerman.

Cuaca dingain dan hujan rintik yang turun tidak menganggu suasana penghormatan yang khidmat.

Acara ini dihadiri oleh Presiden dan jajaran pengurus Asosiasi Awak Kapal Selam Jerman lias Verband Deutscher Ubootfahrer (VDU), Presiden Perhimpunan Angkatan Laut Jerman, dan perwakilan perusahaan ThyssenKrupp Marine System.

Perusahaan inilah yang mengambil alih galangan kapal HDW di Kiel, yang membuat KRI Nanggala-402 pada akhir 1970-an sampai awal 1980-an.

Baca juga: Pemimpin Dunia dari Putin hingga Xi Jinping Sampaikan Dukacita untuk KRI Nanggala-402

Upacara penghormatan atas kepergian para sahabat

"Kami sangat merasa kehilangan atas kepergian sahabat-sahabat kami. Sebagai sesama awak kapal selam, kami sadar tugas yang kami emban penuh dengan resiko dan bahaya. Segiat apapun kami berlatih, dan secanggih apa pun peralatan yang digunakan, kecelakaan adalah hal yang tidak bisa dihindari,” kata Presiden VDU Michael Setzer.

Duta Besar RI untuk Jerman Arif Havas Oegroseno juga menyampaikan ucapan terima kasih.

"Atas nama Pemerintah Indonesia, Tentara Nasional Indonesia, para keluarga korban, saya mengucapkan terimakasih atas solidaritas tinggi dari Asosiasi Awak Kapal Selam Jerman. Ini adalah satu-satunya upacara penghormatan bagi para pahlawan yang gugur, yang digelar di luar Indonesia," kata Arif.

"Acara ini menunjukkan hubungan yang erat di bidang pertahanan, kerjasama Angkatan Laut dan people to people dalam konteks kemiliteran antara Indonesia dan Jerman,” imbuh Arif yang didampingi Konjen RI Hamburg Ardian Wicaksono dan Atase Pertahanan RI untuk Jerman, Kolonel Rio Hendrawan.

Baca juga: Cegah Insiden KRI Nanggala-402 Berulang, Rusia Tawarkan Bantuan

Komandan KRI Nanggala-402 lulusan Sesko Jerman

Komandan Flotila 1 Angkatan Laut Jerman, Admiral Christian Bock, turut memberi penghormatan terakhir, disertai kapten kapal perang Pfeiffer bersama 8 anggotanya.

Hadir juga Komandan Sekolah Staf dan Komando (Sesko) Fuhrungsakademie, Mayor Jenderal Oliver Kohl, disertai 16 perwira siswa matra Angkatan Laut dari 11 negara, yaitu Thailand, Brazil, Mesir, Peru, Aljazair, Tunisia, Azerbaijan, Cina, Korea Selatan dan Tanzania.

Juga hadir tiga perwira siswa dari TNI Angkatan Darat, Laut dan Udara, yang tengah menjalani Sekolah Staf dan Komando di Hamburg. Komandan KRI Nanggala-402, almarhum Letkol Laut (P) Heri Oktavian, merupakan lulusan Fuhrungsakademie Jerman pada 2019.

Ditemui usai acara penghormatan, Juergen Weber, yang pernah menjabat sebagai komandan Angkatan Laut Jerman dan sekarang pengurus VDU mengatakan, pertalian persaudaraan antarawak kapal selam sangat erat.

Baca juga: Video Nyanyian “Sampai Jumpa” dari Awak Kapal Selam KRI Nanggala-402 Viral Diberitakan Dunia

"Ikatan itu lebih kuat dari satuan militer manapun. Kami memiliki rasa persaudaraan yang luar biasa. Itulah mengapa kami mengadakan acara penghormatan ini," kata Weber.

Upacara penghormatan itu dilaksanakan di Monumen Kehormatan Kapal Selam Moltenort.

Monumen berbentuk menara dengan patung burung elang pada puncaknya ini terletak menghadap teluk Kiel.

Monumen ini dibangun untuk menghormati awak kapal selam Jerman yang gugur pada Perang Dunia I dan Perang Dunia II.

Baca juga: Otoritas Malaysia Minta Rakyatnya Gelar Shalat Gaib untuk Kru KRI Nanggala-402

Let's block ads! (Why?)


AL Jerman Gelar Upacara Penghormatan Awak KRI Nanggala-402 - Kompas.com - KOMPAS.com
Read More

Buka-bukaan Sri Mulyani Sunat THR PNS Demi Prakerja hingga BLT - Kompas.com - Kompas.com

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati, memastikan Tunjangan Hari Raya (THR) bagi pegawai negeri sipil (PNS), TNI dan Polri, akan mulai dibagikan pada H-10 hingga H-5 Lebaran 2021.

Untuk pencairan THR PNS 2021 dan para abdi negara lainnya tersebut, negara mengalokasikan dana sebesar Rp 30,6 triliun, yang terdiri atas THR PNS instansi pusat, dan PNS di pemerintah daerah.

Dia mengatakan, dana THR PNS 2021 sebesar Rp 30,6 triliun tersebut akan dibelanjakan untuk pusat dengan jumlah Rp 15,8 triliun dan Rp 14,8 triliun untuk daerah.

THR PNS 2021 terdiri atas gaji pokok, tunjangan keluarga, tunjangan pangan dalam bentuk uang, dan tunjangan jabatan atau tunjangan umum sesuai jabatannya.

Baca juga: Kecewa THR Tanpa Tukin, Para PNS Kirim Petisi ke Sri Mulyani

Sementara THR dan gaji ke-13 bagi calon PNS (CPNS) terdiri atas 80 persen gaji pokok, tunjangan keluarga, tunjangan pangan dalam bentuk uang saku, dan tunjangan umum.

Komponen THR yang diterima pensiunan masih sama, tetapi bedanya gaji pokok diganti dengan pensiunan pokok.

Dalam penghitungan THR ini, pemerintah tidak memasukkan tukin (tunjangan kinerja), tambahan penghasilan pegawai, insentif kinerja, dan tunjangan lainnya. Dengan kata, nominal THR PNS 2021 lebih kecil dibandingkan jatah THR yang diterima PNS pada Lebaran tahun 2020 lalu. 

Sri Mulyani lalu membeberkan alasan besaran THR PNS 2021 tak memperhitungkan tukin. Sebab, APBN masih menjadi instrumen utama dalam pemulihan ekonomi akibat pandemi Covid-19.

Maka itu, dana dalam APBN harus dibagi-bagi untuk pihak lain yang masih membutuhkan dukungan fiskal, seperti masyarakat miskin dan rentan.

Baca juga: Apakah Honorer Dapat THR dari Pemerintah? Ini Jawaban BKN

"Pemerintah memahami dalam situasi tahun ini kondisi Covid-19 yang membutuhkan dana dan anggaran APBN bagi penanganan dan memberi perhatian bagi masyarakat. Oleh karena itu untuk tahun 2021, pemerintah memutuskan pemberian THR dilakukan seperti pada tahun 2020 dalam bentuk gaji pokok dan tunjangan melekat," kata Sri Mulyani dalam keterangannya.

Wanita yang akrab disapa Ani ini mengakui, ada beberapa pos pengeluaran yang harus didanai APBN, meski sebelumnya pos pengeluaran itu tidak ada dalam anggaran.

Misalnya saja untuk Kartu Prakerja. Sebelumnya, pemerintah hanya menganggarkan dana untuk Kartu Prakerja Rp 10 triliun. Namun, anggaran ditambah menjadi Rp 20 triliun.

Bendahara negara ini juga menganggarkan bantuan/subsidi kuota internet untuk pelajar dan pengajar. Lalu bantuan langsung tunai (BLT) seperti Bantuan Produktif Usaha Mikro (BPUM), dan imbal jasa penjaminan UMKM.

Baca juga: Ini Rincian Gaji PNS Pajak Beserta Tunjangan yang Diterimanya

"Oleh karena itu memang beberapa pos dilakukan refocusing. Namun komitmen pemerintah dalam rangka memberikan THR bagi ASN, TNI/Polri pada Idul Fitri tetap dipenuhi dengan pemberian THR," ungkap Sri Mulyani.

Tercatat, pemerintah menganggarkan dana Rp 699,43 triliun dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). 

Di dalamnya terdapat anggaran dalam bentuk perlindungan sosial Rp 150,3 triliun, yang disalurkan untuk PKH Rp 28,7 triliun, bantuan sembako Rp 45,1 triliun, BST Rp 12 triliun, dan dana desa Rp 14,4 triliun.

Dana PEN juga antara lain diberikan untuk mendukung kinerja sejumlah perusahaan BUMN.

Baca juga: Mengintip Besaran Gaji Polisi, Lengkap dari Tamtama hingga Jenderal

Sementara alokasi pembayaran THR untuk ASN di lingkungan K/L dan TNI/Polri Rp 7 triliun, ASN daerah dan PPPK Rp 14,8 triliun, serta pensiunan Rp 9 triliun.

"Kebijakan ini diharapkan akan menjadi salah satu faktor pendorong konsumsi masyarakat, sehingga dapat membantu akselerasi pemulihan ekonomi," pungkas Sri Mulyani.

Petisi kekecewaan PNS

Baru-baru ini, muncul sebuah petisi terkait kekecewaan para Pegawai Negeri Sipil (PNS) soal besaran Tunjangan Hari Raya tahun atau THR PNS 2021.

Musababnya, pemerintah memangkas besaran THR PNS pada tahun ini cukup besar, di mana komponen THR PNS 2021 hanya berupa gaji pokok saja (gapok) dan tidak menyertakan tunjangan kinerja (tukin).

Baca juga: Mengintip Besaran Gaji Sipir Penjara Lulusan SMA di Kemenkumham

Dilihat di laman Change.org, petisi berjudul "THR & Gaji-13 ASN 2021 Lebih Kecil dari UMR Jakarta: Kembalikan Full Seperti Tahun 2019" diinisasi oleh seseorang bernama Romansyah H.

Petisi itu sejak satu hari lalu dan kini, Sabtu pagi (1/5/2021), sudah mendapatkan dukungan sebanyak 11.788 orang.

Petisi dialamatkan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi), Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (SMI), Ketua DPR, dan para Wakil Ketua DPR.

"Menteri Keuangan SMI telah memberikan statement bahwa THR dan gaji ke-13 ASN tahun 2021 hanya diberikan sebesar gaji pokoknya saja," tulis Romansyah dalam petisinya.

"Hal ini berbeda dengan penyataan dan janji beliau sendiri pada bulan Agustus tahun 2020 yang menjelaskan bahwa THR dan gaji ke-13 ASN tahun 2021 akan dibayar full dengan tunjangan kinerja sebagaimana telah dilakukan di Tahun 2019," kata dia lagi.

Baca juga: Perhitungan Zakat Fitrah dengan Beras dan Uang Tunai yang Benar

Ia bilang, tidak ada alasan jelas dari Kementerian Keuangan terkait ke mana digesernya anggaran THR yang sudah ditetapkan pada di akhir tahun 2020 tersebut, yang tiba-tiba berubah pada tahap pencairan.

"Melalui petisi ini, untuk mendukung program pemerintah dengan meningkatkan belanja konsumsi lebaran dan tahun ajaran baru 2021, kami meminta Presiden Jokowi untuk meninjau kembali besaran THR dan Gaji-13 ASN tahun 2021 agar memasukkan unsur tunjangan kinerja (atau tunjangan dengan nama lain yg berlaku di setiap K/L) sebagaimana yang sudah diterapkan di Tahun 2019," ungkap Romansyah.

Klaim Romansyah, petisi ini juga mendorong agar anggota DPR meminta penjelasan dan pertanggungjawaban kepada Menteri Keuangan terkait perbedaan pelaksanaan pencairan THR dan gaji ke-13 tahun 2021 tersebut.

"Mari dukung dan sebarkan, agar perekonomian Indonesia segera bangkit dari resesi di masa covid-19 dengan konsumsi dari ASN. Merdeka," tutup Romansyah dalam petisinya.

Baca juga: Ini Rincian Gaji PNS Pajak Beserta Tunjangan yang Diterimanya

Para pendukung petisi ini juga meluapkan beberapa kekecewannya. Salah satunya, Aditya Gumelar yang menyebut tak semua penghasilan PNS terbilang besar.

"Jangan disama ratakan PNS itu semua makmur, masih ada yang mereka-mereka yang sedang merangkak dari bawah. Terlebih di saat pandemi seperti ini, kami butuh hak kami diberikan secara penuh," kata Aditya Gumelar.

Beberapa pendukung petisi juga menyinggung soal istilah Kementerian Sultan. Merujuk pada sebuah instansi pemerintah pusat yang memberikan tunjangan besar untuk para PNS-nya.

Sementara itu, beberapa pendukung petisi mengaitkan pemangkasan THR PNS 2021 dengan dana pilkada, pembangunan ibu kota baru, pembebasan pajak PPnBM, hingga suntikan dana besar ke perusahaan BUMN.

Baca juga: Rincian Gaji TNI AL Plus Tunjangan, dari Tamtama hingga Laksamana

Let's block ads! (Why?)


Buka-bukaan Sri Mulyani Sunat THR PNS Demi Prakerja hingga BLT - Kompas.com - Kompas.com
Read More

Motif, Jati Diri dan Klaim Aksi Mulia di Balik Hoax Babi Ngepet - detikNews

Jakarta -

Dua malam mendekam di sel tahanan membuat penampilan Adam Ibrahim, 44 tahun, terlihat kumal. Mengenakan rompi oranye, tangan terikat kabel ties, dan kaki nyeker dia keluar kamar tahanan. Langkahnya gontai menuju sebuah ruangan di Polres Depok untuk menemui tim Blak-blakan detikcom selepas Jumatan.

"Tentu saya menyesal, niat baik semula ternyata tak diridhoi Allah. Saya harus bertanggung jawab karena sudah bikin heboh," kata bapak dua anak itu mencoba tegar.

Adam menepis anggapan dirinya membuat hoaks soal babi ngepet untuk menggapai popularitas diri. Justru sebaliknya. Dia ingin agar berbagai keluhan warga yang kehilangan uang segera berakhir pasca "tertangkapnya" babi hutan. Adam mengaku tak menyangka bila drama tersebut justru diviralkan di media sosial dan menjadi heboh.

"Semula niat saya cuma mencarikan solusi biar gak ada fitnah ini-itu soal kehilangan uang. Tapi begitu viral, banyak warga menyebut saya nisa nangkap babi ngepet ya akhirnya senang. Apalagi ada di Youtube, diwawancara wartawan," tutur Adam Ibrahim.

Sehari-hari dia mengaku berprofesi sebagai pembuat kandang burung, ayam, dan kandang ternak lainnya. Bila ada keuntungan lebih, dia mengklaim biasa membagikan sembako kepada jamaah pengajian yang dipimpinnya.

Selepas STM, Adam Ibrahim mengaku pernah belajar ilmu agama di Yayasan Tsaqofah Islamiyah, Manggarai, Jakarta Selatan. Selama dua tahun dia belajar di yayasan yang didirikan oleh Al-habib Abdurrahman Assegaf yang akrab disapa dengan Sayyidil Walid itu.

Karena kerap memberi pengajian itulah dirinya biasa disapa ustaz. "Bukan saya yang minta tapi warga yang menyapa begitu. Saya sih dipanggil nama atau Bapak aja ya terima," ujarnya.

Bagaimana lika-liku dia mendapatkan babi hutan dan kenapa tidak menggunakan rekayasa tuyul? Kenapa pula Polsek Sawangan cuma menetapkan Adam Ibrahim sebagai tersangka utama? Apa kaitan Adam dengan Ibu Wati?

Simak selengkapnya Blak-blakan Adam Ibrahim dan Kapolsek Sawangan AKP Rio Tobing di detikcom, Sabtu (31/4/2021).

(jat/jat)

Let's block ads! (Why?)


Motif, Jati Diri dan Klaim Aksi Mulia di Balik Hoax Babi Ngepet - detikNews
Read More

Amien Rais Deklarasikan Pendirian Partai Ummat, Zulkifli Hasan PAN: Justru Enak Buat Saya - JPNN.com

jpnn.com, SURABAYA - Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan merespons pendeklarasian Partai Ummat yang dilakukan Amien Rais di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Zulkifli Hasan menilai kehadiran Partai Ummat justru membuatnya senang.

Sebab, sosok yang karib disapa Zulhas itu mengatakan justru tidak akan ada konflik di tingkat internal.

Baca Juga:

"Justru enak buat saya. Saya bahagia, happy, senang. Kenapa? Karena kalau tidak, kita bisa bertengkar sendiri," ujarnya di sela-sela Silturahmi dan Safari Ramadan di Kantor DPW PAN Jawa Timur di Kota Surabaya, Jumat (30/4) malam.

Mantan ketua MPR itu mengucapkan selamat datang terkait didirikannya Partai Ummat oleh Amien Rais.

Namun, mantan menteri kehutanan ini enggan berbicara panjang lebar untuk menanggapi berdirinya Partai Ummat yang resmi dideklarasikan pendiriannya oleh Amien Rais pada Kamis (29/4) itu.

Baca Juga:

Sementara itu, Wakil Ketua Umum PAN Viva Yoga Mauladi menyampaikan selamat datang kepada Partai Ummat.

Menurutnya, PAN berharap Partai Ummat sama dengan partai politik lainnya menjalankan fungsi-fungsi konstitusionalnya dan memperjuangkan kepentingan rakyat.

Let's block ads! (Why?)


Amien Rais Deklarasikan Pendirian Partai Ummat, Zulkifli Hasan PAN: Justru Enak Buat Saya - JPNN.com
Read More

5 Anggota Polrestabes Surabaya Ditangkap Saat Pesta Narkoba - CNN Indonesia

Jakarta, CNN Indonesia --

Sebanyak lima orang anggota Polri yang bertugas di Polrestabes Surabaya ditangkap Divisi Profesi dan Pengamanan (Divpropam) Polri dan Polda Jatim, saat tengah pesta narkoba, di salah satu hotel di Surabaya, Kamis (29/4).

Penangkapan itu dibenarkan Kapolrestabes Surabaya Kombes Jhonny Eddizon Isir. Lima orang itu, kata dia, merupakan anggota Satreskoba Polrestabes Surabaya yang ditangkap bersama tiga warga sipil.

"Kami membenarkan adanya penindakan yang dilakukan oleh Div Propam Polri bersama-sama dengan Bidoropam Polda Jatim," kata Isir, di Mapolrestabes Surabaya, Jumat (30/4) malam.


Isir mengatakan lima anggotanya yang ditangkap itu yakni, Iptu EJ, Iptu MS, Aipda AP, Brigadir S dan Brigadir IS. Sedangkan tiga orang warga sipil yang juga ditangkap yaitu CC, D, dan IS.

Dalam penggerebekan itu polisi menemukan barang bukti berupa 27,4 gram sabu-sabu dan delapan butir happy five dan satu butir ekstasi. Kemudian, berdasarkan hasil tes urine, empat dari lima personel itu telah dinyatakan positif narkoba.

"Hasil tes urine, 8 orang diamankan. Khusus 5 oknum [Polrestabes Surabaya], 4 positif, yang satu perlu didalami laboratorium," ujarnya.

Isir melanjutkan, kelima oknum polisi yang ditangkap tersebut kini masih diperiksa Divpropam Polda Jatim. Sedangkan tiga warga sipil akan diproses secara hukum tindak pidana narkotika.

"Dari sisi dugaan, kelima oknum polisi akan dijerat dugaan pelanggaran kode etik profesi dan dikaji pelanggaran tindak pidana narkotika," katanya.

Isir mengatakan lima orang personel itu terancam sanksi pelanggaran etik namun tak menutup kemungkinan pula mereka dijerat hukum pidana penyalahgunaan narkoba.

"[Statusnya] masih dilakukan pemeriksaan Div Propam Polda Jatim, masih pendalaman lebih lanjut kalau ditemukan anasir-anasir pelanggaran UU Narkotika akan ditindaklanjuti lagi," pungkas dia. 

(frd/fea)

[Gambas:Video CNN]

Let's block ads! (Why?)


5 Anggota Polrestabes Surabaya Ditangkap Saat Pesta Narkoba - CNN Indonesia
Read More

3 Drama 3 Babak Bu Wati yang Terusir Gegara Isu Babi Ngepet Sabtu 01 May 2021 - detikNews

Jakarta -

Bu Wati diusir warga akibat drama babi ngepet yang dituduhkan kepada tetangganya. Kini Bu Wati pindah dari tempat tinggalnya di Kampung Baru, Bojonggede, Kabupaten Bogor.

"Mau ngapain lagi, saya kan sudah turutin warga orang situ, saya pergi dari Kampung Baru. Setelah para RW berdatangan di tempatnya jam 3 (sore). Nah, malamnya saya pergi," ujar Bu Wati saat dimintai konfirmasi detikcom, Jumat (30/4/2021).

Drama ini bermula saat Bu Wati muncul di lokasi penemuan babi yang diisukan babi ngepet di Bedahan, Sawangan, Depok, Jawa Barat. Bu Wati juga mengaku dirinya mengenal sosok manusia di balik babi jadi-jadian itu.

Bu Wati menuding 'babi ngepet' itu adalah tetangganya yang kaya raya tapi menganggur. Drama yang diciptakan itu membuat warga di tempat tinggalnya di Kampung Baru, Desa Ragajaya, Kecamatan Bojonggede, Kabupaten Bogor, geram hingga mengusir Bu Wati.

Wanita yang viral gegara isu mistis itu mengatakan banyak warga yang menyaksikan kepindahannya dari Kampung Baru. Wati juga menegaskan tak akan lari dari kontroversi yang dibuatnya.

"Banyak yang nyaksiin keluarga situ. Saya bukan kabur, tapi saya ikuti kemauan warga situ yang sudah ingin saya pergi dari kampung itu," katanya.

Bu Wati siap jika dirinya harus berurusan dengan kepolisian. Dia juga mengaku bakal menerima konsekuensinya.

"Saya udah dapat info kok bahwa saya mau dijeblosin ke penjara, katanya. Saya siap lahir-batin. Insyaallah saya siap lahir-batin kalau saya mau dijeblosin ke sel seumur hidup, bahkan kalau saya sampai mati di sel, saya ikhlas, ridho. Allah-lah yang punya rencana semuanya ini," tutur Wati.

Let's block ads! (Why?)


3 Drama 3 Babak Bu Wati yang Terusir Gegara Isu Babi Ngepet Sabtu 01 May 2021 - detikNews
Read More

Kecewa THR Tanpa Tukin, Para PNS Kirim Petisi ke Sri Mulyani - Kompas.com - Kompas.com

JAKARTA, KOMPAS.com - Baru-baru ini, muncul sebuah petisi terkait kekecewaan para Pegawai Negeri Sipil (PNS) soal besaran Tunjangan Hari Raya tahun ini atau THR PNS 2021.

Musababnya, pemerintah memangkas besaran THR PNS pada tahun ini cukup besar, di mana komponen THR PNS 2021 hanya berupa gaji pokok (gapok) plus tunjangan melekat, namun tanpa menyertakan tunjangan kinerja (tukin).

Dilihat di laman Change.org, Sabtu (1/5/2021), petisi berjudul "THR & Gaji-13 ASN 2021 Lebih Kecil dari UMR Jakarta: Kembalikan Full Seperti Tahun 2019" diinisasi oleh seseorang bernama Romansyah H.

Petisi itu sudah dibuat sejak Jumat kemarin dan kini, Sabtu pagi (1/5/2021), sudah mendapatkan dukungan sebanyak 11.788 orang.

Baca juga: Buka-bukaan Sri Mulyani Sunat THR PNS Demi Prakerja hingga BLT

Petisi dialamatkan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi), Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (SMI), Ketua DPR, dan para Wakil Ketua DPR.

"Menteri Keuangan SMI telah memberikan statement bahwa THR dan gaji ke-13 ASN tahun 2021 hanya diberikan sebesar gaji pokoknya saja," tulis Romansyah dalam petisinya.

"Hal ini berbeda dengan penyataan dan janji beliau sendiri pada bulan Agustus tahun 2020 yang menjelaskan bahwa THR dan gaji ke-13 ASN tahun 2021 akan dibayar full dengan tunjangan kinerja sebagaimana telah dilakukan di Tahun 2019," kata dia lagi.

Ia bilang, tidak ada alasan jelas dari Kementerian Keuangan terkait ke mana digesernya anggaran THR yang sudah ditetapkan pada di akhir tahun 2020 tersebut, yang tiba-tiba berubah pada tahap pencairan.

Baca juga: Apakah Honorer Dapat THR dari Pemerintah? Ini Jawaban BKN

"Melalui petisi ini, untuk mendukung program pemerintah dengan meningkatkan belanja konsumsi Lebaran dan tahun ajaran baru 2021, kami meminta Presiden Jokowi untuk meninjau kembali besaran THR dan gaji ke-13 ASN tahun 2021 agar memasukkan unsur tunjangan kinerja (atau tunjangan dengan nama lain yg berlaku di setiap K/L) sebagaimana yang sudah diterapkan di tahun 2019," ungkap Romansyah.

Klaim Romansyah, petisi ini juga mendorong agar anggota DPR meminta penjelasan dan pertanggungjawaban kepada Menteri Keuangan terkait perbedaan pelaksanaan pencairan THR dan gaji ke-13 tahun 2021 tersebut.

"Mari dukung dan sebarkan, agar perekonomian Indonesia segera bangkit dari resesi di masa Covid-19 dengan konsumsi dari ASN. Merdeka," tutup Romansyah dalam petisinya.

Singgung kementerian sultan

Para pendukung petisi ini juga meluapkan beberapa kekecewannya. Salah satunya, Aditya Gumelar yang menyebut tak semua penghasilan PNS terbilang besar.

Baca juga: Ini Rincian Gaji PNS Pajak Beserta Tunjangan yang Diterimanya

"Jangan disama ratakan PNS itu semua makmur, masih ada yang mereka-mereka yang sedang merangkak dari bawah. Terlebih di saat pandemi seperti ini, kami butuh hak kami diberikan secara penuh," kata Aditya Gumelar.

Beberapa pendukung petisi juga menyinggung soal istilah kementerian sultan. Merujuk pada sebuah instansi pemerintah pusat yang memberikan tunjangan besar untuk para PNS-nya.

Sementara itu, beberapa pendukung petisi mengaitkan pemangkasan THR PNS 2021 dengan besarnya anggaran dana pilkada, pembangunan ibu kota baru, pembebasan pajak PPnBM, hingga suntikan dana besar ke perusahaan BUMN.

Sebagai informasi, THR PNS 2021 terdiri atas gaji pokok, tunjangan keluarga, tunjangan pangan dalam bentuk uang, dan tunjangan jabatan atau tunjangan umum sesuai jabatannya.

Baca juga: THR Tanpa Tukin, Alasan Sri Mulyani: Dananya Buat Kartu Prakerja hingga BPUM

THR dan gaji ke-13 bagi calon PNS terdiri atas 80 persen gaji pokok, tunjangan keluarga, tunjangan pangan dalam bentuk uang saku, dan tunjangan umum.

Komponen THR yang diterima pensiunan masih sama, tetapi bedanya gaji pokok diganti dengan pensiunan pokok.

Dalam penghitungan THR ini, pemerintah tidak memasukkan tukin (tunjangan kinerja), tambahan penghasilan pegawai, insentif kinerja, dan tunjangan lainnya.

Penjelasan Menkeu

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memastikan bahwa THR PNS 2021 tetap cair, meski perhitungannya tak memasukkan tunjangan kinerja (tukin).

Baca juga: Ini Rincian Gaji PNS Pajak Beserta Tunjangan yang Diterimanya

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu mengungkapkan, besaran THR yang dibayarkan tahun ini hanya meliputi gaji pokok plus tunjangan yang melekat.

"(Pemerintah) tetap memberikan (THR) kepada ASN dan TNI/Polri hak mereka, meskipun tidak dalam jumlah meliputi tunjangan kinerja," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers.

Sri Mulyani menyebutkan, komponen tunjangan kinerja tak dimasukkan lantaran masyarakat masih membutuhkan dukungan APBN untuk menangani pandemi Covid-19.

Pemerintah membagi-bagi anggaran untuk ASN maupun TNI/Polri dengan anggaran bantuan sosial untuk masyarakat rentan dan 40 persen masyarakat dalam klaster paling bawah.

Baca juga: Penasaran Berapa Gaji Polisi Berpangkat Jenderal?

Akibat pandemi Covid-19 yang nyatanya belum berakhir di tahun ini, Sri Mulyani mengakui menambah pos anggaran yang sebelumnya belum dianggarkan, antara lain untuk program Kartu Prakerja sebesar Rp 20 triliun, yang sebelumnya hanya Rp 10 triliun, subsidi kuota internet untuk pelajar dan pengajar, BPUM, dan imbal jasa penjaminan UMKM.

"Oleh karena itu, untuk tahun 2021, pemerintah memutuskan pemberian THR dilakukan seperti pada tahun 2020, dalam bentuk gaji pokok dan tunjangan melekat," ungkap Sri Mulyani.

Sri Mulyani menyatakan, pihaknya sudah menyiapkan dana sekitar Rp 30 triliun untuk pembayaran THR.

Rinciannya, THR untuk ASN kementerian dan lembaga (K/L) maupun TNI/Polri Rp 7 triliun, PNS daerah dan PPPK Rp 14,8 triliun, dan pensiunan Rp 9 triliun.

"Penyaluran (THR PNS 2021) dilakukan dimulai pada periode H-10 sampai H-5 sebelum Idul Fitri," kata Sri Mulyani.

Baca juga: Rincian Gaji TNI AL Plus Tunjangan, dari Tamtama hingga Laksamana

Let's block ads! (Why?)


Kecewa THR Tanpa Tukin, Para PNS Kirim Petisi ke Sri Mulyani - Kompas.com - Kompas.com
Read More

5 Polisi dan 3 Sipil Ditangkap Pesta Sabu, Ini Inisial dan Barang Buktinya - detikNews

Surabaya -

Lima polisi dan tiga warga sipil diamankan sedang pesta sabu di sebuah hotel di Surabaya. Polisi mengamankan sejumlah barang bukti narkoba dari mereka.

"kami membenarkan adanya penindakan yang dilakukan oleh Divpropam Polri bersama Bidpropam Polda Jatim. Total ada 8 orang yang diamankan, terdiri dari 5 oknum personel Satreskoba Polrestabes Surabaya dan 3 warga sipil," ujar Kapolrestabes Surabaya Kombes Jhonny Eddizon Isir kepada wartawan di Polrestabes Surabaya, Jumat (30/4/2021).

Isir mengatakan 8 orang tersebut diamankan di Hotel Midtown pada Kamis (29/4) sekitar pukul 15.05 WIB.

"Ada pun personel dari Polrestabes adalah Iptu EJ, Iptu MS, Ipda AP, Brigadir S, dan Brigadir PS. Warga sipil yang ikut inisialnya CC, D, IS," kata Isir.

Isir menambahkan dalam penangkapan tersebut turut diamankan sejumlah barang bukti. Dari 8 orang tersebut, kata Isir, ditemukan barang bukti sabu kurang lebih sekitar 27,4 gram, 8 butir pil happy five dan 1 butir pil ekstasi.

"Dari hasil tes urine 8 orang yang diamankan, khususnya 5 oknum anggota Polrestabes Surabaya 4 positif. Yang 1 masih perlu untuk didalami," kata Isir.

Kasus ini, kata Isir, sedang ditangani bersama Bidpropam Polda Jatim dari sisi dugaan pelanggaran kode etik profesi. Kemudian dikaji dari sisi dugaan pelanggaran tindak pidana narkotika.

"Ada barang bukti sabu yang kedapatan pada anggota. Dalam hal ini sedang dilakukan pendalaman lebih lanjut oleh Bidpropam Polda Jatim. Kami tidak mentolerir terhadap oknum-oknum Polri yang melakukan penyalahgunaan narkoba," jelas Isir.

(iwd/iwd)

Let's block ads! (Why?)


5 Polisi dan 3 Sipil Ditangkap Pesta Sabu, Ini Inisial dan Barang Buktinya - detikNews
Read More

Sejumlah Fakta Hoaks Babi Ngepet dan Bikin Hidup Bu Wati Ruwet - KOMPASTV

Let's block ads! (Why?)


Sejumlah Fakta Hoaks Babi Ngepet dan Bikin Hidup Bu Wati Ruwet - KOMPASTV
Read More

Penjelasan Lengkap Polisi soal Kasus Alat "Rapid Test" Bekas di Bandara Kualanamu: 5 Pegawai Kimia Farma Daur Ulang Stik Swab sejak Desember 2020, Sehari Bisa Terima 100-200 Konsumen - Kompas.com - KOMPAS.com

MEDAN, KOMPAS.com - Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Polda Sumut) menjelaskan secara rinci pengungkapan tindak pidana di bidang kesehatan yakni daur ulang stik rapid test antigen di Bandara Internasional Kualanamu, Medan.

Sebanyak 5 orang ditetapkan sebagai tersangka., termasuk di dalamnya manajer PT Kimia Farma dan empat pegawai Kimia Farma

Kapolda Sumut, Irjen Pol. RZ. Panca Putra Simanjuntak menjelaskan, penindakan berupa penggerebekan layanan Kimia Farma di Bandara Kualanamu dilakukan pada Selasa (27/4/2021) oleh personel Subdit IV Tipidter Ditreskrimsus Polda Sumut.

Baca juga: Petugasnya Diduga Pakai Rapid Test Bekas di Bandara Kualanamu, Kimia Farma: Kalau Terbukti Salah Kami Beri Sanksi Berat

Tindak pidana yang dimaksud adalah memproduksi, mengedarkan dan menggunakan bahan sediaan farmasi dan atau alat kesehatan yang tidak memenuhi standar dan atau persyaratan keamanan khasiat atau kemanfaatan dan mutu. 

"Para pelaku memproduksi, mendaur ulang stik untuk swab antigen. Stik ini oleh para pelaku, dikumpulkan kemudian dicuci kembali, dibersihkan dengan cara mereka sendiri kemudian dikemas kembali, dan digunakan oleh para pelaku untuk melakukan tes swab di bandara Kualanamu," katanya. 

Baca juga: Jual Rapid Test Bekas di Bandara Kualanamu, Para Pelaku Raup Rp 1,8 Miliar

Dijelaskannya, para pelaku dapat melakukan atas perintah Kepala Kantor Wilayah atau Bussines Manager PT Kimia Farma Solusi yang ada di Kota Medan dan bekerjasama sesuai kontrak dengan pihak yang Angkasa Pura II dalam rangka melaksanakan tes swab antigen kepada para penumpang yang akan melaksanakan perjalanan udara.

"Setiap kali melakukan ini (tes swab biayanya) adalah Rp 200.000 dengan perjanjian kerjasama antara pihak PT Angkasa Pura PT Kimia Farma. Mereka membagi hasil tetapi yang melaksanakan pemeriksaan di sana adalah para pelaku yang bekerja di bidang di kantor Kimia Farma," katanya. 

Baca juga: Cara Memastikan Alat Rapid Test Antigen Baru atau Bekas

Dijelaskannya, Kepala Kantor Wilayah atau Branch Manager yang ditunjuk saat ini adalah pejabat sementara di kantor Kimia Farma Medan di Jalan RA Kartini.

Setelah mereka mendapat atau didatangi pihak konsumen atau masyarakat yang akan melaksanakan perjalanan udara, para konsumen ini didaftarkan untuk dilakukan tes swab dengan menggunakan stik yang sudah didaur ulang. 

Baca juga: Polisi Gerebek Lokasi Rapid Test Antigen Daur Ulang di Bandara Kualanamu, 6 Petugas Medis Diamankan

Beraksi sejak Desember 2020

Menurutnya, proses daur ulang itu tidak memenuhi syarat kesehatan dan itu tidak memenuhi standar data yang dipersyaratkan oleh UU tentang Kesehatan.

Stik bekas yang digunakan tersebut, dipergunakan kembali untuk melakukan pemeriksaan kepada konsumen, kemudian hasilnya oleh para pelaku yang kemudian dibuatkan surat keterangan. 

"Selanjutnya, apakah dia reaktif atau tidak, kembali kepada mereka yang melaksanakan tes swab tersebut. Dari hasil pengungkapan yang dilakukan oleh teman-teman jajaran Ditreskrimsus Polda Sumut, kegiatan ini atau daur ulang ini sudah dilakukan oleh pelaku sejak bulan Desember tahun 2020," katanya.

Let's block ads! (Why?)


Penjelasan Lengkap Polisi soal Kasus Alat "Rapid Test" Bekas di Bandara Kualanamu: 5 Pegawai Kimia Farma Daur Ulang Stik Swab sejak Desember 2020, Sehari Bisa Terima 100-200 Konsumen - Kompas.com - KOMPAS.com
Read More

5 Fakta Tes Antigen Bekas di Bandara Kualanamu Oleh Petugas Kimia Farma - KOMPASTV

Let's block ads! (Why?)


5 Fakta Tes Antigen Bekas di Bandara Kualanamu Oleh Petugas Kimia Farma - KOMPASTV
Read More

Penipu Ulung! Adam Ibrahim Ditangkap Terkait Informasi Hoax Perihal Babi Ngepet | Hot Issue Pagi2021 - Indosiar

Let's block ads! (Why?)


Penipu Ulung! Adam Ibrahim Ditangkap Terkait Informasi Hoax Perihal Babi Ngepet | Hot Issue Pagi2021 - Indosiar
Read More

Mau Tahu Besaran THR & Gaji ke-13 Presiden Jokowi? Cek di Sini Bun - HaiBunda

Jakarta -

Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin dipastikan mendapatkan tunjangan hari raya (THR) tahun ini, Bunda. Enggak hanya itu, keduanya juga memperoleh gaji ke-13, setelah tahun sebelumnya tidak menerima insentif tersebut.

Ini sudah dipastikan dan tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) 42/PMK.05/2021, tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan THR dan Gaji ke-13, yang diteken oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.

Untuk Bunda ketahui, gaji presiden telah diatur dalam Undang-Undang (UU) 7/1978 tentang Hak Keuangan/Administratif Presiden dan Wakil Presiden. Ini tercantum juga dalam Peraturan Pemerintah (PP) 75/2000 tentang Gaji Pokok Pimpinan Lembaga Tinggi Negara.


Banner Muslimahpedia untuk Artikel

Lalu, dalam UU 71/1978 disebutkan bahwa gaji presiden ditetapkan sebesar enam kali gaji pokok tertinggi pejabat negara, selain presiden dan wakil presiden. Sementara untuk gaji wakil presiden yakni sebesar empat kali gaji pokok tertinggi pejabat negara.

Lalu, berapa besaran gaji presiden dan wakil presiden? Berapa pula THR yang mereka dapat?

TERUSKAN MEMBACA KLIK DI SINI. 

Bunda, simak juga pentingnya transaksi online pada masa pandemi, dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

(AFN/muf)

Let's block ads! (Why?)


Mau Tahu Besaran THR & Gaji ke-13 Presiden Jokowi? Cek di Sini Bun - HaiBunda
Read More

Warga Usir Ibu Wati yang Viral Usai Tuduh Tetangganya lakukan Pesugihan Babi Ngepet - KOMPASTV

Let's block ads! (Why?)


Warga Usir Ibu Wati yang Viral Usai Tuduh Tetangganya lakukan Pesugihan Babi Ngepet - KOMPASTV
Read More

Petisi THR PNS, Warga Minta Jokowi Bayar Penuh Termasuk Tukin - CNN Indonesia

Jakarta, CNN Indonesia --

Seorang warga bernama Romansyah H. membuat petisi bertajuk THR & Gaji-13 ASN 2021 Lebih Kecil dari UMR Jakarta: Kembalikan Full Seperti Tahun 2019 di situs change.org pada Kamis (29/4).

Melalui petisi yang telah mendapat tanda tangan sekitar 6.479 orang itu, Romansyah meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk meninjau lagi kebijakan pemberian THR kepada pegawai negeri sipil (PNS), TNI, Polri, hingga pensiunan pada tahun ini.

Pasalnya, janji THR penuh yang pernah diiming-imingkan tidak dipenuhi. Tahun ini, pemerintah justru memberi THR dengan potongan tunjangan kinerja (tukin) yang merupakan salah satu komponen yang biasa dibawa pulang abdi negara.


"Kami meminta Presiden Jokowi untuk meninjau kembali besaran THR dan Gaji-13 ASN tahun 2021 agar memasukkan unsur tunjangan kinerja (atau tunjangan dengan nama lain yang berlaku di setiap K/L sebagaimana yang sudah diterapkan di Tahun 2019," ungkap Romansyah dalam petisinya, seperti dikutip CNNIndonesia.com pada Jumat (30/4) pukul 16.20 WIB.

Selain berbeda dari janji awal bahwa THR akan dibayar penuh pada tahun ini, Romansyah juga menilai kebijakan ini tidak jelas. Pasalnya, Kementerian Keuangan tidak memberitahu alasan kebijakan ini dan penggeseran anggaran THR.

Di sisi lain, petisi juga meminta agar DPR ikut memberi penjelasan dan pertanggungjawaban dari Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.

"Mari dukung dan sebarkan, agar perekonomian Indonesia segera bangkit dari resesi di masa covid-19 dengan konsumsi dari ASN," tulisnya dalam petisi tersebut.

Sebelumnya, Sri Mulyani menyatakan tukin tak diberikan karena pemerintah masih perlu anggaran yang besar untuk penanganan dampak pandemi covid-19. Apalagi, masih banyak masyarakat yang membutuhkan bantuan dari pemerintah, seperti Kartu Prakerja, subsidi kuota internet, bantuan produktif untuk UMKM, dan lainnya.

"Ini merupakan langkah pemerintah untuk di satu sisi tetap berikan THR untuk seluruh PNS, pensiunan, dan P3K, namun di sisi lain pemerintah yang dalam kondisi covid-19 butuh dana untuk penanganan sekaligus berikan perhatian yang masih dibutuhkan dari pemerintah," kata Ani, sapaan akrabnya.

[Gambas:Video CNN]

(uli/sfr)

Let's block ads! (Why?)


Petisi THR PNS, Warga Minta Jokowi Bayar Penuh Termasuk Tukin - CNN Indonesia
Read More

Pak SBY dan Mas AHY Tolong Jawab! Ini Beneran Partai Demokrat Dukung KKB Papua? - WartaEkonomi.co.id

Elite PKPI Teddy Gusnaidi ikut mempertanyakan sikap Partai Demokrat terkait dengan keputusan pemerintah melebeli Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua sebagai teroris.

Karena itu, ia pun menanyakan langsung kepada Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Pasalnya, dua Politikus Partai Demokrat Rachland Nashidik dan Andi Arief soal sikap resmi pemerintah yang menetapkan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) sebagai teroris. Baca Juga: Lah Kok Anak Buah Mas AHY Kecewa KKB Dilabeli Teroris? Sampai Ngatain Pak Mahfud..

Dalam pertanyaannya tersebut, ia juga menyertakan tangkapan layar berita berjudul 'KKB Papua Dinyatakan Teroris, Andi Arief: Mahfud MD Sumbu Pendek' dan 'KKB Papua adalah Terorisme, Rachland Nashidik: Tak Mudah Melabeli Teroris'.

"Pak @SBYudhoyono dan Pak @AgusYudhoyono, jadi Partai Demokrat mendukung KKB Papua yg telah membunuh aparat & rakyat Indonesia ya?," cuitnya dalam akun Twitternya, Jumat (30/4/2021). Baca Juga: Usul Kesejahteraan Keluarga Kru Nanggala, Mas AHY, Nih Ucapan Netizen: Kembalikan Uang Hambalang

kemudian, pihaknya pun menyatakan menghargai sikap Demokrat jika mendukung KKB Papua.

"Kalau iya, ya gak apa2 namanya jg pilihan. Yg penting jelas, jgn abu2, itu banci namanya. Kita bisa berhadap2an. Gue bela NKRI kalian bela KKB Papua," tandasnya.

Let's block ads! (Why?)


Pak SBY dan Mas AHY Tolong Jawab! Ini Beneran Partai Demokrat Dukung KKB Papua? - WartaEkonomi.co.id
Read More

Pengusiran Bu Wati Buntut Viral Babi Ngepet Sampai ke Telinga DPR - detikNews

Jakarta -

Persoalan babi ngepet ramai dibahas masyarakat Depok hingga berujung penangkapan tokoh setempat Adam Ibrahim dan pengusiran Bu Wati. Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily mengaku heran terhadap fenomena ini.

"Soal 'babi ngepet' ini harusnya tidak usah kita percayai dan dibesar-besarkan. 'Hari gini masih percaya babi ngepet, apa kata dunia?'," kata Ace saat dihubungi, Jumat (30/4/2021).

Ace mengatakan seharusnya bulan Ramadhan diisi dengan kegiatan yang meningkatkan ketakwaan. Namun sebaliknya, kata dia, masyarakat justru menebar hal-hal yang berbau mistis.

"Bulan Ramadhan ini kan seharusnya kita jadikan sebagai momentum untuk meningkatkan keimanan kita kepada Allah SWT. Jangan justru menebarkan hal-hal yang justru bertentangan dengan keimanan kita," ucapnya.

Atas dasar itulah, Ace meminta agar persoalan babi ngepet ini tidak dibesar-besarkan. Dia juga menyayangkan tindakan pengusiran Bu Wati.

Wakil Ketua Komisi VIII Ace Hasan SyadzilyWakil Ketua Komisi VIII Ace Hasan Syadzily (Foto: dok. detikcom)

"Oleh karena itu, untuk menyikapi pihak-pihak yang menebarkan info 'babi ngepet', saya kira tidak perlu diperlakukan berlebihan juga. Lebih baik dilakukan pembinaan kepada mereka. Pembinaan itu dilakukan dengan diberikan pencerahan baik secara keimanan maupun keilmuan. Tidak perlu diusir-usir segala," ujarnya.

Ace juga menilai berlebihan jika Adam Ibrahim, yang menyebarkan isu babi ngepet, ditangkap polisi. Lebih baik, kata dia, persoalan ini diselesaikan secara kekeluargaan.

"Termasuk juga ustaz itu, menurut saya tidak perlu ditangkap polisi juga. Lebih baik diselesaikan secara kekeluargaan," tuturnya.

Diketahui, Bu Wati muncul di lokasi penemuan babi yang diisukan babi ngepet di Bedahan, Sawangan, Depok, Jawa Barat. Wati juga mengaku dirinya mengenal sosok manusia di balik babi jadi-jadian itu.

Bu Wati menuding 'babi ngepet' itu adalah tetangganya yang kaya raya tapi menganggur. Bumbu cerita ini membuat warga di tempat tinggalnya di Kampung Baru, Desa Ragajaya, Kecamatan Bojonggede, Kabupaten Bogor, geram hingga mengusir Bu Wati.

Meski begitu, Kapolresta Depok Kombes Imran Edwin Siregar memastikan Wati tidak ada kaitannya dengan Adam Ibrahim, dalang rekayasa 'babi ngepet'.

"Oh tidak, ibu-ibu kan masyarakat yang ditanya dan percaya sama kejadian itu karena tidak tahu cerita yang sebenarnya," ujar Kapolresta Depok Kombes Imran Edwin Siregar, Kamis (29/4).

Adapun isu babi ngepet atau babi jadi-jadian ini ternyata cuma rekayasa. Pelaku, yang tak lain adalah Adam Ibrahim, yang pertama menyebarkan berita hoax, telah ditangkap dan dijadikan sebagai tersangka oleh polisi.

Simak juga video 'Wati Diusir Warga Usai Tuding Tetangga Kaya Karena Babi Ngepet, Ini Kata RW':

[Gambas:Video 20detik]

(maa/gbr)

Let's block ads! (Why?)


Pengusiran Bu Wati Buntut Viral Babi Ngepet Sampai ke Telinga DPR - detikNews
Read More

Penjelasan Lengkap Polisi Kasus "Rapid Test" Bekas di Bandara Kualanamu: 5 Pegawai Kimia Farma Daur Ulang Stik Swab Sejak Desember 2020, Sehari Bisa Terima 100-200 Konsumen - Kompas.com - KOMPAS.com

MEDAN, KOMPAS.com - Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Polda Sumut) menjelaskan secara rinci pengungkapan tindak pidana di bidang kesehatan yakni daur ulang stik rapid test antigen di Bandara Internasional Kualanamu, Medan.

Sebanyak 5 orang ditetapkan sebagai tersangka., termasuk di dalamnya manajer PT Kimia Farma dan empat pegawai Kimia Farma

Kapolda Sumut, Irjen Pol. RZ. Panca Putra Simanjuntak menjelaskan, penindakan berupa penggerebekan layanan Kimia Farma di Bandara Kualanamu dilakukan pada Selasa (27/4/2021) oleh personel Subdit IV Tipidter Ditreskrimsus Polda Sumut.

Baca juga: Petugasnya Diduga Pakai Rapid Test Bekas di Bandara Kualanamu, Kimia Farma: Kalau Terbukti Salah Kami Beri Sanksi Berat

Tindak pidana yang dimaksud adalah memproduksi, mengedarkan dan menggunakan bahan sediaan farmasi dan atau alat kesehatan yang tidak memenuhi standar dan atau persyaratan keamanan khasiat atau kemanfaatan dan mutu. 

"Para pelaku memproduksi, mendaur ulang stik untuk swab antigen. Stik ini oleh para pelaku, dikumpulkan kemudian dicuci kembali, dibersihkan dengan cara mereka sendiri kemudian dikemas kembali, dan digunakan oleh para pelaku untuk melakukan tes swab di bandara Kualanamu," katanya. 

Baca juga: Jual Rapid Test Bekas di Bandara Kualanamu, Para Pelaku Raup Rp 1,8 Miliar

Dijelaskannya, para pelaku dapat melakukan atas perintah Kepala Kantor Wilayah atau Bussines Manager PT Kimia Farma Solusi yang ada di Kota Medan dan bekerjasama sesuai kontrak dengan pihak yang Angkasa Pura II dalam rangka melaksanakan tes swab antigen kepada para penumpang yang akan melaksanakan perjalanan udara.

"Setiap kali melakukan ini (tes swab biayanya) adalah Rp 200.000 dengan perjanjian kerjasama antara pihak PT Angkasa Pura PT Kimia Farma. Mereka membagi hasil tetapi yang melaksanakan pemeriksaan di sana adalah para pelaku yang bekerja di bidang di kantor Kimia Farma," katanya. 

Baca juga: Cara Memastikan Alat Rapid Test Antigen Baru atau Bekas

Dijelaskannya, Kepala Kantor Wilayah atau Branch Manager yang ditunjuk saat ini adalah pejabat sementara di kantor Kimia Farma Medan di Jalan RA Kartini.

Setelah mereka mendapat atau didatangi pihak konsumen atau masyarakat yang akan melaksanakan perjalanan udara, para konsumen ini didaftarkan untuk dilakukan tes swab dengan menggunakan stik yang sudah didaur ulang. 

Baca juga: Polisi Gerebek Lokasi Rapid Test Antigen Daur Ulang di Bandara Kualanamu, 6 Petugas Medis Diamankan

Beraksi sejak Desember 2020

Menurutnya, proses daur ulang itu tidak memenuhi syarat kesehatan dan itu tidak memenuhi standar data yang dipersyaratkan oleh UU tentang Kesehatan.

Stik bekas yang digunakan tersebut, dipergunakan kembali untuk melakukan pemeriksaan kepada konsumen, kemudian hasilnya oleh para pelaku yang kemudian dibuatkan surat keterangan. 

"Selanjutnya, apakah dia reaktif atau tidak, kembali kepada mereka yang melaksanakan tes swab tersebut. Dari hasil pengungkapan yang dilakukan oleh teman-teman jajaran Ditreskrimsus Polda Sumut, kegiatan ini atau daur ulang ini sudah dilakukan oleh pelaku sejak bulan Desember tahun 2020," katanya.

Layanan rapid test di Bandara Internasional Kualanamu di Deli Serdang, Sumatera Utara, digerebek polisi pada Selasa (27/4/2021). Penggerebekan terkait adanya dugaan pemalsuan proses rapid test antigen. ANTARA/HO Layanan rapid test di Bandara Internasional Kualanamu di Deli Serdang, Sumatera Utara, digerebek polisi pada Selasa (27/4/2021). Penggerebekan terkait adanya dugaan pemalsuan proses rapid test antigen.

Dari hasil penyelidikan, kegiatan tersebut dilakukan PC selaku Branch Manager atau pelaksana tugas Kepala Kantor Kimia Farma yang ada di Kota Medan dan dibantu oleh empat orang lainnya yakni DP, SP, MR dan RN.

Mereka berempat dikoordinir oleh PC untuk melakukan daur ulang stik untuk digunakan masyarakat tes swab antigen di Bandara Kualanamu. 

Menurutnya, semua kegiatan itu dilakukan di Lab. kantor Kimia Farma di Jalan RA Kartini oleh para pelaku.

Setelah didaur ulang, kemudian dibawa ke Bandara Kualanamu, di tempat mereka melaksanakan tes swab kepada masyarakat atau konsumen yang akan meminta hasil swab untuk bepergian. 

"Dari hasil penyelidikan ini Polda Sumuut khususnya jajaran Ditreskrimsus menetapkan 5 orang tersangka di bidang kesehatan yaitu PC, DP, SOP, MR dan RN. Di mana PC selaku intelektual leader yang menyuruh dan mengkoordinir tindak pidana tersebut," katanya. 

Stik swab antigen bekas dikumpulkan, dicuci lagi, dikemas ulang

Dijelaskan kapolda Sumut, ada sejumlah barang bukti yang disita. Mulai dari uang sebesar Rp 149 juta yang disita dari pelaku. Uang tersebut diduga sebagai hasil kejahatan. Kemudian, stik yang sudah didaur ulang dan juga ada kemasan yang dipakai untuk membungkus stik tersebut. 

"Modusnya, para pelaku mengumpulkan stik hasil swab dari pemeriksaan antigen di Kualanamu yang digunakan oleh 3 orang pelaksana tes swab. Stik tersebut seharusnya dipatahkan, tetapi dalam pelaksanaannya stik tersebut tidak dipatahkan," kata Panca.

Selanjutnya, stik tersebut dikumpulkan dalam plastik lalu dicuci lalu dikemas lagi untuk kembali digunakan untuk tes swab. Dijelaskannya, pihaknya masih terus melalkukan pengembangan dan tidak tertutup kemungkinan ada pihak-pihak lain yang dapat diduga sebagai pelaku tindak pidana ini.

Jika sehari 100 konsumen, dalam 3 bulan bisa 9.000 konsumen terdampak...

Panca mengaku prihatin dan menyatakan perbuatan para pelaku ini bermotif mencari keuntungan. MOtif itu tidak terbantahkan dari hasil penyidikan yang dilakukan.

"Menggunakan stik swab bekas dan didaur ulang mendapatkan keuntungan. Tadi kan masih hitung ni, kita hitung dari Desember, perkiraan Rp 1,8 (M) sudah masuk yang bersangkutan. Tapi kita dalami. Yang jelas ini barnag buktinya ada Rp 149 juta dari tangan tersangka," katanya. 

Panca menjelaskan, dalam satu hari diperkirakan ada sekitar 100 - 200 penumpang yang ikut tes swab. Jika dihitung 100 saja dalam waktu 3 bulan, maka ada 9.000 penumpang.

"Seperti itu. Masih terus didalami, audit. Kita dalami hasil daur ulang untuk siapa saja. Siapapun yang terlibat, kalau pihak perusahaan mengetahui tindak pidana tersebut. Berapa laporan  ke perusahaan dan yang tidak, dan lain sebagainya, kita dalami. 

Stik antigen bekas digunakan saat ramai

Dalam kesempatan tersebut, 3 orang (2 perempuan dan 1 laki-laki) yang bertugas sebagai pelaksana tes swab antigen di Bandara Kualanamu dihadirkan untuk menjelaskan proses tes swab. Dalam kesempatan tersebut, tidak ada yang menyebutkan identitas mereka. 

Dijelaskan, bahwa mereka menggunakan stik yang bekas dan juga yang baru. Selama masih ada yang bekas, maka akan digunakan terlebih dahulu.

Mereka juga tetap menggunakan reagensi yang baru. Perbedaan antara yang bekas dan yang baru adalah, pada kemasan stik yang bekas, ditempeli double tape. Sedangkan yang baru masih bersegel. 

"Kami gunakan yang lama atau yang bekas, ada juga yang baru. Jadi buka yang baru ketika tak ada stok (yang bekas) lagi. Kan setiap hari diantar. Tiap hari ada pasien. Selagi stok lama masih ada, kami pakai," katanya. 

Disebutkan juga bahwa proses tes swab antigen tidak dijalankan sepenuhnya, khususnya pada saat ramai. Pada awalnya, mereka menjalankan sesuai SOP, namun setelah beberapa waktu, dia dilarang untuk melakukannya. 

Pengakuan manajer Kimia Farma

Dalam kesempatan tersebut, tersangka PC, selakui Bussines Manager PT Kimia Farma di Medan, 4 orang tersangka lainnya berstatus peggawai tetap, kontrak, tenaga harian lepas. Saat itu, PC hendak menjelakan kronologis namun menurut Panca penjelasan itu cukup diberikan saat pemeriksaan dan cukup menjelaskan intinya saja. 

"Jadi pada bulan Desember, jumlah manifes sangat penuh, Natal dan tahun baru. Pada waktu itu. Saya akan ceritakan, 2 menit saja pak," pintanya kepada Panca namun ditolak. 

Panca mendesakkan 1 pertanyaan kepada PC, apakah benar alat stik antigen itu diberikan kembali dan digunakan. Tersangka PC mengaku awalnya dia memerintahkan untuk menggunakan stik yang baru. Namun pada pelaksanaannya di sana, ada yang menggunakan stik bekas.

"Ada digunakan stik bekas. Sebagai bisnis manajer, tidakl langsung terjun ke situ. Itu yang ingin saja jelaskan," katanya. 

Peran para pegawai Kimia Farma

Sementara itu, tersangka SP dan DP mengaku dirinya bertugas untuk membawa alat antigen yang sudah digunakan untuk didaur ulang lalu dibawa kembali ke Bandara Kualanamu.

"Itu yang kita bersihkan dengan alkohol 75 persen dan dilap pada brushnya. Tidak rusak," ujar SP. DP mengaku dia hanya disuruh oleh PC. 

Tersangka MR, mengaku bertugas untuk mengetik hasil. Dia mengaku dipaksa oleh PC dan mengeluarkan hasil non reaktif. Namun jika hasilnya positif, tetap positif.

"Saya diarahkan untuk memakai brush bekas (lalu mengarahkan) ke analis untuk menggunakan brush bekas oleh arahan BM. Saya juga disuruh maniupulasi data seperti laporan berita acara," katanya. 

Sedangka tersangka RN, bertugas di bagian pendaftaran, menghitung jumlah pasien dan dilaporkan. "Terus uangnya sama saya. Besoknya diambil oleh SP. Terus jumlah peserta saya laporkan ke BM. Kemudian sesuai permintaan BM disetornya, tergantung," ujarnya. 

Sikap Satgas Covid-19 Sumut

Benny Satria, dari Satgas Covid-19 Sumatera Utara yang hadir dalam kesempatan tersebut menyatakan bahwa telah terjadi manipulasi prosedur tindakan tes swab antigen.

Stik swab, lanjut dia, tidak boleh didaur ulang berdasarkan rujukanya di KMK No. 3602 tahun 2021 sebagai pengganti KMK 446 tahun 2021, bahwa yang boleh dilakukan disinfeksi dan daur ulang adalah gaun atau hazmat dan botol kaca untuk reagensia. 

"Selain itu dianggap limbah B3 berbahaya. Apalagi sekarang di masa wabah. Stik swab itu terindikasi mengandung virus dan beberapa literatur virus tak bisa dimusnahkan dengan cara pencucian. Dan itu akan menimbulkan wabah kegawatdaruratan. Dari situ prosedurnya sudah tak dapat dibenarkan dan bisa melakukan pengembangan lain terkait dengan surat keterangan," ujarnya. 

Dalam kasus ini, para pelaku dikenakan Pasal 98 ayat (3) Jo pasal 196 Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan dengan ancaman pidana penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun dan denda paling banyak Rp 1 miliar jo Pasal 8 huruf (b), (d) dan (e) Jo pasal 62 ayat (1) Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen dengan ancaman pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan denda Rp 2 miliar. 

Let's block ads! (Why?)


Penjelasan Lengkap Polisi Kasus "Rapid Test" Bekas di Bandara Kualanamu: 5 Pegawai Kimia Farma Daur Ulang Stik Swab Sejak Desember 2020, Sehari Bisa Terima 100-200 Konsumen - Kompas.com - KOMPAS.com
Read More

Modus Pegawai Kimia Farma Bandara Kualanamu, Stik Antigen Bekas Dicuci Alkohol, Hasil Swab Diketik Non-reaktif - Kompas.com - KOMPAS.com

MEDAN, KOMPAS.com - Stik bekas pakai yang digunakan untuk rapid test (swab) antigen calon penumpang pesawat di Bandara Kualanamu dicuci menggunakan alkohol 75 persen di Kantor PT Kimia Farma di Jalan RA Kartini, Medan

Kemudian, stik daur ulang dikirim ke Kimia Farma Bandara Kualanamu untuk digunakan kembali kepada calon penumpang pesawat.

Hal tersebut terungkap saat konferensi pers di Mapolda Sumut pada Rabu (29/4/2021) sore, yang menghadirkan tersangka manajer Kimia Farma PC, dan empat pegawai Kimia Farma yakni SP, DP, BM, RN. 

Tersangka SP dan DP, pegawai Kimia Farma Bandara Kualanamu, mengaku mereka bertugas untuk membawa alat antigen yang sudah digunakan untuk dicuci atau didaur ulang di kantor Kimia Farma di Jalan RA  Kartini lalu dibawa kembali ke Bandara Kualanamu.

"Itu yang kita bersihkan dengan alkohol 75 persen dan dilap pada brushnya. Tidak rusak," ujar SP. DP mengaku dia hanya disuruh oleh PC, manajer Kimia Farma. 

Baca juga: Penjelasan Lengkap Polisi Kasus Rapid Test Bekas di Bandara Kualanamu: 5 Pegawai Kimia Farma Daur Ulang Stik Swab Sejak Desember 2020, Sehari Bisa Terima 100-200 Konsumen

Pegawai dipaksa manajer Kimia Farma ketikkan hasil nonreaktif

Tersangka MR, mengaku bertugas untuk mengetik hasil. Dia mengaku dipaksa oleh PC dan mengeluarkan hasil nonreaktif. Namun jika hasilnya positif, tetap positif.

"Saya diarahkan untuk memakai brush bekas (lalu mengarahkan) ke analis untuk menggunakan brush bekas oleh arahan BM. Saya juga disuruh manipulasi data seperti laporan berita acara," katanya. 

Sedangkan tersangka RN, bertugas di bagian pendaftaran, menghitung jumlah pasien dan dilaporkan.

"Terus uangnya sama saya. Besoknya diambil oleh SP. Terus jumlah peserta saya laporkan ke BM. Kemudian sesuai permintaan BM disetornya, tergantung," ujarnya. 

Baca juga: Petugasnya Diduga Pakai Rapid Test Bekas di Bandara Kualanamu, Kimia Farma: Kalau Terbukti Salah Kami Beri Sanksi Berat

Satgas Covid-19 Sumut: selain baju hazmat dan botol reagensia tidak boleh dicuci ulang, dianggap limbah B3

Benny Satria, seorang ahli dari Satgas Covid-19 Sumatera Utara yang hadir dalam kesempatan tersebut menyatakan bahwa telah terjadi manipulasi prosedur tindakan tes swab antigen.

Stik swab, lanjut dia, tidak boleh didaur ulang berdasarkan rujukanya di KMK No. 3602 tahun 2021 sebagai pengganti KMK 446 tahun 2021, bahwa yang boleh dilakukan disinfeksi dan daur ulang adalah gaun atau hazmat dan botol kaca untuk reagensia. 

"Selain itu (hazmat dan botol reagensia) dianggap limbah B3 berbahaya. Apalagi sekarang di masa wabah," katanya. 

"Stik swab itu terindikasi mengandung virus dan beberapa literatur virus tak bisa dimusnahkan dengan cara pencucian. Dan itu akan menimbulkan wabah kegawatdaruratan."

"Dari situ prosedurnya sudah tak dapat dibenarkan dan bisa melakukan pengembangan lain terkait dengan surat keterangan," ujarnya. 

Baca juga: Polisi Gerebek Lokasi Rapid Test Antigen Daur Ulang di Bandara Kualanamu, 6 Petugas Medis Diamankan

Penjelasan PC, manajer Kimia Farma

Saat itu, tersangka PC, Bussines Manager PT Kimia Farma yang kantornya berada di Jalan RA Kartini Medan itu, menjelaskan, 4 orang tersebut berstatus peggawai tetap, kontrak, tenaga harian lepas.

Saat itu, PC hendak menjelakan kronologis namun menurut Panca penjelasan itu cukup diberikan saat pemeriksaan dan cukup menjelaskan intinya saja. 

"Jadi pada bulan Desember, jumlah manifes sangat penuh, Natal dan tahun baru. Pada waktu itu. Saya akan ceritakan, 2 menit saja pak," pintanya kepada Panca namun ditolak. 

Baca juga: Satgas Covid-19: Stik Swab Antigen Daur Ulang Berbahaya, Jangan Mau Terima Jika Kondisi Segel Terbuka

Saat itu Kapolda Sumut, Irjen Pol RZ Panca Putra Simanjuntak mendesakkan satu pertanyaan kepada PC, apakah benar alat stik antigen itu dibersihkankan kembali dan digunakan.

Tersangka PC mengaku awalnya dia memerintahkan untuk menggunakan stik yang baru. Namun pada pelaksanaannya di sana, ada yang menggunakan stik bekas.

"Ada digunakan stik bekas. Sebagai bisnis manajer, tidak langsung terjun ke situ. Itu yang ingin saja jelaskan," katanya. 

Dalam kesempatan tersebut, 3 orang (2 perempuan dan 1 laki-laki) yang bertugas sebagai pelaksana tes swab antigen di Bandara Kualanamu dihadirkan untuk menjelaskan proses tes swab. Dalam kesempatan tersebut, tidak ada yang menyebutkan identitas mereka. 

Perbedaan stik swab antigen bekas dan baru

Mereka mengaku menggunakan stik yang bekas dan juga yang baru. Selama masih ada yang bekas, maka akan digunakan yang baru terlebih dahulu. Mereka juga tetap menggunakan reagensi yang baru.

Perbedaan antara yang bekas dan yang baru adalah, pada kemasan stik yang bekas, ditempeli double tape. Sedangkan yang baru masih bersegel. 

"Kami gunakan yang lama atau yang bekas, ada juga yang baru. Jadi buka yang baru ketika tak ada stok (yang bekas) lagi. Kan setiap hari diantar. Tiap hari ada pasien. Selagi stok lama masih ada, kami pakai," katanya. 

Disebutkan juga bahwa proses tes swab antigen tidak dijalankan sepenuhnya, khususnya pada saat ramai.

Pada awalnya, mereka menjalankan sesuai SOP, namun setelah beberapa waktu, dia dilarang untuk melakukannya. 

Kronologi penggerebekan layanan Kimia Farma Bandara Kualanamu

Kapolda Sumut Irjen Pol RZ Panca Putra Simanjuntak menjelaskan, penindakan itu dilakukan pada Selasa (27/4/2021) oleh personel Subdit IV Tipidter Ditreskrimsus Polda Sumut.

Tindak pidana yang dimaksud adalah memproduksi, mengedarkan dan menggunakan bahan sediaan farmasi dan atau alat kesehatan yang tidak memenuhi standar dan atau persyaratan keamanan khasiat atau kemanfaatan dan mutu. 

"Para pelaku memproduksi, mendaur ulang stik untuk swab antigen. Stik ini oleh para pelaku, dikumpulkan kemudian dicuci kembali, dibersihkan dengan cara mereka sendiri kemudian dikemas kembali, dan digunakan oleh para pelaku untuk melakukan tes swab di bandara Kualanamu," katanya. 

Dijelaskannya, para pelaku dapat melakukan atas perintah Kepala Kantor Wilayah atau Bussines Manager PT Kimia Farma Solusi yang ada di Kota Medan dan bekerjasama sesuai kontrak dengan pihak yang Angkasa Pura II dalam rangka melaksanakan tes swab antigen kepada para penumpang yang akan melaksanakan perjalanan udara.

"Setiap kali melakukan ini (tes swab biayanya) adalah Rp 200.000 dengan perjanjian kerjasama antara pihak PT Angkasa Pura PT Kimia Farma. Mereka membagi hasil tetapi yang melaksanakan pemeriksaan di sana adalah para pelaku yang bekerja di bidang di kantor Kimia Farma," katanya. 

Dijelaskannya, Kepala Kantor Wilayah atau Bussines Manager yang ditunjuk saat ini adalah pejabat sementara di kantor Kimia Farma Medan di Jalan RA Kartini.

Setelah mereka mendapat atau didatangi pihak konsumen atau masyarakat yang akan melaksanakan perjalanan udara, lalu mereka didaftarkan untuk dilakukan tes swab dengan menggunakan stik yang sudah didaur ulang. 

Menurutnya, proses daur ulang itu tidak memenuhi syarat kesehatan dan itu tidak memenuhi standar data yang dipersyaratkan oleh UU tentang Kesehatan.

Stik bekas yang digunakan tersebut, dipergunakan kembali untuk melakukan pemeriksaan kepada konsumen, kemudian hasilnya oleh para pelaku yang kemudian dibuatkan surat keterangan. 

"Selanjutnya, apakah dia reaktif atau tidak, kembali kepada mereka yang melaksanakan tes swab tersebut. Dari hasil pengungkapan yang dilakukan oleh teman-teman jajaran Ditreskrimsus Polda Sumut, kegiatan ini atau daur ulang ini sudah dilakukan oleh pelaku sejak bulan Desember tahun 2020," katanya.

Let's block ads! (Why?)


Modus Pegawai Kimia Farma Bandara Kualanamu, Stik Antigen Bekas Dicuci Alkohol, Hasil Swab Diketik Non-reaktif - Kompas.com - KOMPAS.com
Read More

Ayu Ting Ting Masuk Timeline Sejarah Depok Gegara Kasus Babi Ngepet - Suara.com

Suara.com - Nama pedangdut Ayu Ting Ting mendadak bikin heboh usai masuk timeline sejarah Depok 1992-2021. Timeline itu dibuat netizen setelah kasus babi ngepet viral.

Dalam unggahan @awreceh.id terlihat nama Ayu Ting Ting berada di urutan paling atas.

"1992: Ayu Ting Ting lahir, 1993: Kemunculan pocong, 1994: Kuntilanak pohon nangka, 1995: Pembangunan fasilitas roket nuklir (ternyata tower masjid kubah mas), 1997: Tuyul, 1999: Depok memisahkan diri dari bogor," demikian isi tulisan yang tertera di timeline tersebut.

Baca Juga: Nikita Mirzani Bela Ayu Ting Ting Dibully, Bawa-bawa Nama Ashanty

"2003: Vampir, 2004: Kolor ijo, 2008: Babi ngepet, 2012: Kelahiran begal, 2016: Musadeq ngaku nabi, 2017: Keranda terbang, 2019: Winardi mengaku imam Mahdi, 2020: Kasus Covid pertama, 2021: babi ngepet reborn," sambungnya lagi.

Untuk bagian captionnya, akun @awreceh.id sendiri tidak menuliskan banyak komentar.

Unggahan soal Ayu Ting Ting [Instagram/@awreceh.id]
Unggahan soal Ayu Ting Ting [Instagram/@awreceh.id]

"Bener bener dah depok," katanya.

Sontak saja unggahan itu langsung dibanjiri beragam komentar dari para netizen.

"Hubungan dengan Ayu Ting Ting apaan dah," ujar @caallaaa.

Baca Juga: Adik Pasang Badan untuk Ayu Ting Ting: Nggak Mudah Jadi Bintang di Langit

"Apakah Ayu Ting Ting masuk dalam keajaiban di Depok?" timpal @jr.bilis.

"Ayu Ting Ting masuk sejarah Depok," tambah @paundra_6.

"Semua ini bermula ketika Ayu Ting Ting lahir," imbuh @watanabetann.

Seperti diketahui, Ayu Ting Ting memang lahir di Depok. Namanya di sana pun cukup populer dan terkenal.

Sedangkan baru-baru ini, kisah babi ngepet viral juga berada di daerah Depok. Dimana ada seorang ustaz yang sengaja mengarang cerita babi ngepet demi meraih banyak jamaah.

Let's block ads! (Why?)


Ayu Ting Ting Masuk Timeline Sejarah Depok Gegara Kasus Babi Ngepet - Suara.com
Read More

Jokowi Dapat THR dan Gaji ke-13, Segini Besarannya - Okezone Economy

JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut bahwa bukan hanya ASN/PNS yang kebagian THR, tetapi golongan anggota DPR hingga Presiden dan Wakil Presiden ternyata dapat.

Hal ini berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 42 Tahun 2021. Dalam beleid tersebut, tertuang bahwa penerima THR tersebut termasuk presiden dan wakil presiden, menteri, serta anggota DPR.

"Dipastikan THR bakal dibayarkan mulai H-10 Lebaran 2021," ucap Sri baru-baru ini.

Baca Juga: Wakil Menteri Cuma Dapat THR 85%, CPNS Cuma 80%

Sebelum mengulik besaran THR yang diterima Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin, perlu diketahui besaran gaji jabatan mereka.

Ketentuan terkait gaji presiden dan wapres diatur dalam UU Nomor 7 Tahun 1978 tentang Hak Keuangan/Administratif Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia. Dalam pasal 2, disebutkan besaran gaji untuk presiden dan wakil presiden, namun tidak dalam angka.

Baca Juga: Bukan Cuma Beli Baju Baru, THR Bisa Digunakan untuk Investasi dan Bisnis

Beleid ini menentukan gaji presiden adalah 6 kali gaji pokok tertinggi pejabat negara selain presiden dan wakil presiden. Sementara wapres dapat 4 kali lipat gaji tertinggi pejabat negara.

Saat ini, gaji tertinggi dipegang jabatan Ketua MPR/DPR/DPR/BPK/MA sebesar Rp 5.040.000 per bulan. Bila menggunakan angka ini, maka gaji pokok presiden adalah sebesar Rp30.240.000 dan wapres adalah Rp20.160.000.

Let's block ads! (Why?)


Jokowi Dapat THR dan Gaji ke-13, Segini Besarannya - Okezone Economy
Read More

Thursday, April 29, 2021

4 Bulan Oknum Kimia Farma Praktik Antigen Bekas di Kualanamu - CNN Indonesia

Jakarta, CNN Indonesia --

Polisi membongkar kasus penggunaan alat tes antigen bekas di Bandara Kualanamu, Deliserdang, Sumatera Utara. Setidaknya, lima orang tersangka diciduk aparat.

Para tersangka ditangkap usai membuka praktek produksi daur ulang stik panjang atau cotton buds yang digunakan sebagai alat untuk melakukan swab tes antigen. Caranya, mereka mencuci kembali, membersihkan dan mengemas kembali stik tersebut sehingga terlihat baru.

Alat tes itu, kemudian dipakai kembali kepada para korbannya di sekitar Bandara Kualanamu.


"Jajaran Polda mengungkap tindak pidana di bidang kesehatan yaitu melakukan atau memproduksi mengedarkan dan menggunakan bahan sediaan farmasi dan atau alat kesehatan yang tidak memenuhi standar keamanan khasiat atau kemanfaatan dan mutu," kata Kapolda Sumut, Irjen Panca Putra di Mapolda Sumut, Kamis (29/4).

Praktik kejahatan ini, diduga telah berlangsung sejak Desember 2020. Adapun salah satu tersangka yang diringkus ialah Plt Branch Manajer Laboratorium Kimia Farma Medan berinisial PM (45).

 PM yang juga merangkap sebagai Kepala Layanan Kimia Farma Diagnostik Bandara Kualanamu meraup keuntungan hingga Rp30 juta per hari.

"Dari hasil penyidikan PM selaku pemimpin intelektual yang menyuruh dan mengkoordinir tindak pidana itu," kata Panca.

Dia berperan sebagai otak kejahatan yang meminta tersangka lain untuk menggunakan cotton buds bekas untuk melakukan tes antigen. Selain itu, di perusahaan dia berperan sebagai penanggung jawab laboratorium.

Tersangka lain, SR (19) berperan sebagai kurir Laboratorium Kimia Farma. Dia yang mengangkut limbah medis tersebut dari Bandara untuk kemudian diolah dan dikemas seperti baru di Laboratorium Kimia Farma.

Lalu DJ (20) selaku CS di Laboratorium Klinik Kimia Farma berperan melakukan daur ulang cotton buds swab antigen bekas menjadi seolah-olah baru. Lalu M (30) bagian Admin Laboratorium Kimia Farma berperan yang melaporkan hasil swab ke pusat.

Kemudian tersangka terakhir berinisial R (21) karyawan tidak tetap Kimia Farma berperan sebagai admin hasil swab test antigen di posko pelayanan pemeriksaan Covid-19 Kimia Farma Bandara Kualanamu.

Panca menjelaskan bahwa rata-rata pasien tes antigen yang dilayani PM sekitar 250 orang per hari. Namun yang dilaporkan ke Bandara Kualanamu dan Pusat Kantor Laboratorium Kimia Farma yang berlokasi di Jalan R.A. Kartini hanya sekitar 100 orang.

Perkara ini sendiri bermula saat polisi menggerebek tempat pelayanan tes antigen di Lantai Mezzanine Bandara Kualanamu (KNIA) Deliserdang, Selasa (27/4).

Kala itu, polisi menyamar sebagai salah satu penumpang dan ikut antre di posko pelayanan rapid tes. Kecurangan terendus, sehingga upaya penegakkan hukum dilakukan.

(thr/wis)

[Gambas:Video CNN]

Let's block ads! (Why?)


4 Bulan Oknum Kimia Farma Praktik Antigen Bekas di Kualanamu - CNN Indonesia
Read More

Daftar Fasilitas Negara yang Tak Boleh Digunakan Jokowi Jika Kampanye - Nasional Tempo

TEMPO.CO , Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan presiden boleh memihak dan melaksanakan kampanye dalam pemiliha...