Rechercher dans ce blog

Monday, January 31, 2022

Jabar Hari Ini: Iket Sunda Edy Mulyadi Disorot-Heboh Rampok Berpistol - detikNews

Bandung -

Sejumlah peristiwa terjadi di Jabar Hari ini, Senin (31/1/2022). Aksi rampok koboi todong warga hingga Majelis Adat Sunda meradang gegara Edy Mulyadi pakai iket Sunda saat datangi Polda Metro Jaya.

Berikut rangkuman Jabar hari ini:

12 Anggota GMBI Jadi Tersangka-Ditahan

Tersangka kasus demo anarkis yang dilakukan oleh Ormas GMBI bertambah. Kini, total ada 12 orang yang ditetapkan sebagai tersangka.

"Polda Jabar sampai saat ini telah menetapkan 12 anggota ormas GMBI yang melakukan unras anarkis di Polda Jabar sebagai tersangka," ujar Kabid Humas Polda Jabar Kombes Ibrahim Tompo di Mapolda Jabar, Jalan Soekarno-Hatta, Kota Bandung, Senin (31/1/2022).

Ke-12 orang tersebut termasuk Ketua Umum GMBI M Fauzan Rachman. Fauzan ditangkap pada Jumat (28/1) dini hari di kediamannya di Cimenyan, Kabupaten Bandung.

Keesokan harinya, salah seorang anggota GMBI berinisial SBI menyerahkan diri ke Polrestabes Bandung yang kemudian dilimpahkan ke Polda Jabar.

"Saudara SBI dilakukan pemeriksaan dan ditetapkan sebagai tersangka dan dilakukan penahanan," kata dia.

Adapun inisial dari ke-12 tersangka MFR, MA, IRM, SBI, SN, SF, CP, AR, GG, GP, TSH dan WN. Mereka dikenakan Pasal 160 KUHP dan atau Pasal 170 KUHP dan atau Pasal 406 KUHP serta Pasal 55 dan Pasal 56 KUHP dengan ancaman hukuman 7 tahun penjara.

"Kepada mereka yang terlibat unras gmbi ini masih terus akan dilakukan pengembangan dan kemungkinan masih akan bertambah tersangkanya," tutur Ibrahim.

Seperti diketahui, GMBI melakukan aksi demo berujung anarkis di depan Mapolda Jabar pada Kamis (27/1) lalu. Ratusan orang diamankan polisi termasuk Ketua Umum M Fauzan.

Simak Video: Kronologi Pemeriksaan hingga Penahanan Edy Mulyadi

[Gambas:Video 20detik]

Adblock test (Why?)


Jabar Hari Ini: Iket Sunda Edy Mulyadi Disorot-Heboh Rampok Berpistol - detikNews
Read More

Mengapa Saat Tahun Baru Imlek Selalu Hujan? Ini Penjelasan Pakar - Kompas.com - KOMPAS.com

KOMPAS.com - Tahun baru China atau Imlek 2573 akan jatuh pada Selasa (1/2/2022) esok hari. Tidak hanya dikenal dengan warna merah, angpao, atau seni tradisional berupa barongsai, Imlek pun identik dengan hujan.

Lantas, kenapa Imlek identik dengan hujan?

Peneliti Pusat Riset Antariksa BRIN, Andi Pangerang Hasanuddin menjelaskan, bahwa secara penanggalan, tahun baru Imlek selalu jatuh di tanggal 20 Januari hingga 19 Februari atau 15 hari sebelum dan 15 hari sesudah tanggal 4 Februari yang merupakan awal musim semi di China.

"Ini juga terkait dengan sistem kalender lunisolar yang dipakai bangsa Tionghoa," kata Andi saat dihubungi Kompas.com, Senin (31/1/2022).

Baca juga: Mengapa Hari Raya Imlek Selalu Jatuh di Bulan Januari atau Februari? Ini Penjelasan Ahli

Menurutnya, sistem kalender lunisolar merupakan perpaduan pergerakan bulan mengelilingi Bumi dan Bumi mengelilingi matahari.

Sementara itu, dalam 19 tahun terdapat tujuh tahun yang berumur 13 bulan. Penyisipan bulan kabisat tersebut yang membuat tahun baru Imlek tidak selalu tetap di tanggal tertentu, melainkan mengikuti fase bulan baru.

"Di daerah subtropis seperti Tiongkok, matahari cenderung lebih tinggi saat tengah hari ketika Solstis Juni, dan cenderung lebih rendah saat tengah hari ketika Solstis Desember," papar Andi.

"Oleh karenanya, pembagian musim pra-iklim (pre-climate) menggunakan pembagian ekliptika menjadi 24 bagian yang disebut Chi (Qi)," sambung dia.

Dia mengatakan, tanggal 4 Februari merupakan awal musim semi di China atau disebut juga Lichun, sementara 15 hari setelahnya, yaitu 19 Februari merupakan Yushui atau hujan musim semi. Sedangkan, 15 hari sebelum tanggal 4 Februari adalah Dahan atau puncak suhu dingin di China.

"Untuk tahun-tahun tertentu, terkadang tahun baru Imlek selalu jatuh pada 19 Februari yang merupakan permulaan hujan di musim semi. Oleh karenanya, di Tiongkok sana, tahun baru Imlek berkaitan dengan hujan," terang Andi sambil menjelaskan penyebab turun hujan saat Imlek.

Secara astronomis, katanya, di Indonesia dan wilayah tropis lainnya yang terletak di antara dua garis balik matahari (23,4°LU dan 23,4°LS), maka matahari akan berada di atas kepala sebanyak dua kali setahun.

Khusus di Indonesia sendiri, periode pertama terjadi antara 20 Februari di Rote Ndao hingga tanggal 5 April di Sabang. Selanjutnya, periode kedua terjadi antara 5 September hingga 21 Oktober di Rote Ndao.

Pada periode pertama, angin muson tenggara yang membawa uap kering berhembus dari Australia ke India melalui Indonesia. Sehingga, sekitar akhir Februari hingga awal April terjadi peralihan musim penghujan ke musim kemarau.

Di periode kedua, angin muson barat laut yang membawa uap basah dan lembab berhembus dari India ke Australia melewati Indonesia, yang menyebabkan antara awal September sampai akhir Oktober merupakan peralihan dari musim kemarau ke musim penghujan.

"Sederhananya, saat matahari masih berada di arah selatan saat tengah hari, maka di Indonesia masih musim penghujan. Sedangkan saat matahari berada di arah utara saat tengah hari, maka di Indonesia sudah masuk musim kemarau," ungkapnya.

Baca juga: Mengapa Hari Raya Imlek Selalu Jatuh di Bulan Januari atau Februari? Ini Penjelasan Ahli

Adapun yang menjadi batas matahari berada di utara atau selatan, ditentukan dari jadwal hari tanpa bayangan untuk setiap kota di Indonesia.

Andi mencontohkan, misalnya di Sabang hari tanpa bayangannya jatuh pada 5 April dan 6 September. Artinya, sejak tanggal tersebut matahari berada di utara, sedangkan 6 September hingga 5 April matahari berada di selatan.

Dengan demikian, awal April hingga awal September di Sabang memasuki musim kemarau, dan awal September hingga awal April memasuki musim hujan.

Baca juga: 3 Manfaat Haisom, Olahan Teripang Kaya Gizi yang Disajikan saat Imlek

Demikian pula di Rote Ndao, di mana hari tanpa bayangan terjadi pada 20 Februari dan 21 Oktober. Sehingga, per tanggal 20 Februari sampai 21 Oktober, matahari berada di utara. Akan tetapi, pada 21 Oktober hingga 20 Februari, matahari berada di selatan.

Maka, akhir Februari hingga akhir Oktober di Rote Ndao memasuki musim kemarau, sementara akhir Oktober hingga akhir Februari memasuki musim hujan.

"Karena tahun baru Imlek terjadi di antara 20 Januari hingga 19 Februari, secara umum, matahari berada di selatan saat tengah hari untuk pengamat di seluruh Indonesia. Ini juga menandakan bahwa di Indonesia masih masuk musim penghujan," ujar Andi.

Pada saat tersebut, baik di China maupun Indonesia sama-sama memasuki musim hujan ketika tahun baru Imlek.

Dihubungi secara terpisah, Sub Koordinator Bidang Prediksi Cuaca BMKG, Ida Pramuwardani menyebutkan, bahwa sejumlah daerah diprakirakan berpotensi mengalami hujan sedang hingga lebat mulai 31 Januari 2022 sampai 1 Februari 2022.

Wilayah yang diprediksi akan turun hujan tersebut, yakni:

  1. Pesisir barat Sumatera
  2. Pulau Jawa
  3. Kalimantan Barat
  4. Kalimantan Tengah
  5. Sulawesi Selatan
  6. Sulawesi Tenggara

"Hujan dengan intensitas tertinggi diprakirakan akan terjadi pada kisaran siang hingga sore hari," kata Ida, Senin (31/1/2022).

Dia menambahkan, potensi hujan lebat yang perlu diwaspadai adalah yang diprediksi akan terjadi di pulau Jawa. Sebab, mengingat intensitas hujan yang cukup tinggi telah terjadi beberapa hari terakhir.

"Dikhawatirkan kondisi dapat menyebabkan kejenuhan tanah meningkat dan akhirnya potensi bencana hidrometeorologi juga turut meningkat," lanjutnya.

BMKG pun mengingatkan masyarakat untuk melakukan upaya mitigasi seperti membersihkan saluran air dan sungai, memangkas ranting-ranting pohon yang sudah rimbun dan berpotensi patah atau tumbang.

"Masyarakat juga perlu senantiasa memperbarui info terkait cuaca yang dirilis oleh BMKG, perlu juga ada pemahaman yang baik di masyarakat terkait informasi cuaca yang sudah dirilis BMKG sehingga informasi tersebut dapat bermanfaat bagi masyarakat," pungkas Ida.

Berkaitan dengan hal tersebut, Anda dapat menghubungi BMKG melalui media sosial @infoBMKG atau dapat menghubungi call center 196.

Baca juga: Sejarah Kalender Imlek dan Mengapa Imlek 2021 Disebut Tahun Kerbau?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Adblock test (Why?)


Mengapa Saat Tahun Baru Imlek Selalu Hujan? Ini Penjelasan Pakar - Kompas.com - KOMPAS.com
Read More

Sunday, January 30, 2022

Pelaku Perampokan BRI Link di Lampung Timur Tewas Ditembak Polisi, 3 Rekannya Diamankan - Tribunnews.com

TRIBUNNEWS.COM - Pelaku Pembunuhan dan Perampokan BRI Link di Way Bungur Lampung Timur berhasil ditangkap.

Namun pelaku yang diketahui bernama Afdian Saputra diketahui berasal dari Lempuing OKI, Sumatera Selatan tewas saat ditangkap.

Informasi yang dihimpun pelaku tewas setelah melakukan perlawanan saat hendak ditangkap polisi

Polisi terpaksa melakukan tindakan tegas terukur saat melakukan penangkapan tersangka.

Kapolres Lampung Timur, Akbp Zaky Alkazar Nasution membenarkan penangkapan tersebut.

"Benar sudah kita tangkap di wilayah Sumatera Selatan," katanya saat diwawancarai, Minggu (30/1/2022).

Baca juga: Perampok BRI Link Lampung Timur Pernah Jualan Bakso dan Sering Tinggalkan Istri Berbulan-Bulan

Baca juga: Identitas Perampok BRI Link Lampung Timur Diketahui Berkat Sandal, Pelaku DPO Lapas Terbuka Kendal

Afdian Saputra, perampok BRI Link Way Bungur, Lampung Timur, memiliki rekam jejak kejahatan yang cukup panjang.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Lampung Kombes Pol Reynold Elisa P Hutagalung mengatakan, di antaranya pada 2016 pelaku pernah melakukan aksi curanmor.

“Pada 2018 Afdian Saputra kembali menjadi target Polda Sumsel,” kata Reynold.

"Lalu tahun 2020 juga Afdian ini juga melakukan curas di Indomaret Jawa Tengah dan melaksanakan menjalani hukuman di Lapas Kendal," tambahnya.

Adblock test (Why?)


Pelaku Perampokan BRI Link di Lampung Timur Tewas Ditembak Polisi, 3 Rekannya Diamankan - Tribunnews.com
Read More

KSAD Dudung Dilaporkan ke Puspomad - Kompas.com - Nasional Kompas.com

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah kelompok masyarakat yang tergabung dalam Koalisi Ulama, Habaib dan Pengacara Anti Penodaan Agama (KUHAP APA) melaporkan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman ke Pusat Polisi Militer Angkatan Darat (Puspomad), Jumat (28/1/2022).

Pelaporan ini berkaitan dengan pernyataan Dudung yang dianggap menyinggung umat agama tertentu saat menjadi bintang tamu di salah satu acara bincang-bincang di YouTube.

Koordinator KUHAP APA Damai Hari Lubis mengatakan, pernyataan Dudung tidak mencerminkan tupoksinya sebagai perwira tinggi TNI AD.

Baca juga: 3 Prajurit TNI AD Gugur Ditembak KKB, KSAD Dudung: Saya Merasa Kehilangan

"Jadi tidak sepantasnya secara etika dan secara hukum," kata Damai dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Minggu (30/1/2022).

Dalam pandangan Damai, ucapan yang disampaikan Dudung tidak elok.

Menurutnya, pernyataan Dudung juga sarat dengan tindak pidana formil dan mengandung delik umum.

Baca juga: KSAD Dudung: Pembiaran Gerakan Intoleransi di Indonesia Sangat Berbahaya

Artinya, kata dia, tidak perlu dilaporkan pun aparat yang berwenang bisa untuk mengusut atau memproses Dudung secara due proccess atau ketentuan yang berlaku.

"Oleh karenanya, dengan terpaksa kami telah membuat pengaduan atau laporan terhadap Jenderal Dudung sesuai hukum dan perundang-undangan yang berlaku," katanya.

Damai mengklaim bahwa laporan terhadap Dudung telah diterima oleh petugas bernama Agus Prasetyo.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Adblock test (Why?)


KSAD Dudung Dilaporkan ke Puspomad - Kompas.com - Nasional Kompas.com
Read More

Menegangkan, Polisi Tembak Mati Perampok BRI Link di Lampung Timur, Rumah Dikepung dan Tembaki Polisi - Kompas.com - kompas.com

KOMPAS.com - Baku tembak terjadi saat anggota Ditkrimum Polda Lampung melakukan penangkapan terduga pelaku penembak pegawai BRI Link Way Bungur, Lampung Timur.

Pelaku berinisial AF (33) nekat menembaki polisi yang telah mengepung rumahnya di Desa Pemetung Basuki, Kecamatan Buai Pemeku Peliung, Kabupaten OKU Timur, Sabtu (29/1/2022).

Negosiasi polisi untuk meminta pelaku menyerahkan diri justru dijawab dengan tembakan.

Tak mau ambil risiko, polisi terpaksa melalukan tindakan tegas. AF akhirnya tewas setekah diterjang timah panas polisi.

Baca juga: Polisi Buru Perampok yang Tewaskan Pegawai BRI Link di Lampung

"Dilakukan tindakan tegas karena pelaku yang pertama lepas tembakan ke anggota, jadi ada perlawanan aktif," kata Direktur Direktorat Kriminal Umum (Ditkrimum) Polda Lampung Komisaris Besar Reynold Hutagalung di RS Bhayangkara, Minggu (30/1/2022).

Setelah itu, polisi segera melakukan penggeledahan di rumah pelaku itu.

Alhasil, sejumlah barang bukti, yakni tiga pucuk senjata api rakitan jenis pistol, 11 butir peluru kaliber 9 mm, enam butir peluru kaliber 5,56 mm dan satu unit sepeda motor yang diduga digunakan pelaku, berhasil diamankan.

Baca juga: Perampokan di BRI Link, Polda Lampung: Pelaku Hendak Lakukan Transaksi Tak Wajar

"Di rumah pelaku, kami menemukan beberapa senjata api dan amunisi," kata Reynold.

Seperti diketahui, AF diduga telah menembak mati Leli Agustin (20), pegawai BRI Link di Kecamatan Way Bungur, Lampung Timur.

Baca juga: Seorang Prajurit TNI Tewas dalam Baku Tembak dengan TPNPB di Maybrat

Saat itu, korban ditembak saat melintas di jalan lintas timur (jalintim) Desa Tambah Subur, Kecamatan Way Bungur pada Jumat (21/1/2022) sekitar pukul 17.15 WIB.

Korban ditembak dua kali ketika hendak menghentikan pelaku yang berupaya kabur.

(Penulis : Kontributor Lampung, Tri Purna Jaya | Editor: Pythag Kurniati)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Adblock test (Why?)


Menegangkan, Polisi Tembak Mati Perampok BRI Link di Lampung Timur, Rumah Dikepung dan Tembaki Polisi - Kompas.com - kompas.com
Read More

Melawan Saat Ditangkap, Pelaku Perampokan Sadis di Palembang Tewas Ditembak Polisi - KOMPASTV

Adblock test (Why?)


Melawan Saat Ditangkap, Pelaku Perampokan Sadis di Palembang Tewas Ditembak Polisi - KOMPASTV
Read More

Saturday, January 29, 2022

Buntut Panjang Dari Demo Ricuh di Polda Jabar, Anton Charliyan: Internal GMBI Harus Dibenahi - KOMPASTV

Adblock test (Why?)


Buntut Panjang Dari Demo Ricuh di Polda Jabar, Anton Charliyan: Internal GMBI Harus Dibenahi - KOMPASTV
Read More

Sebaran 52.555 Kasus Aktif Corona RI, DKI Sumbang Hampir Setengah! - detikHealth

Jakarta -

Kasus aktif Corona di Indonesia dalam sepekan terakhir meningkat signifikan. Per hari ini, Sabtu (29/1/2022) kasus aktif Corona di Indonesia mencapai 52.555 orang, hampir setengahnya disumbang Provinsi DKI Jakarta.

Menurut catatan Satgas COVID-19, dalam waktu yang sama, DKI Jakarta melaporkan 24.109 kasus aktif atau orang yang sedang menjalani perawatan COVID-19. Kasus aktif Corona Indonesia per hari ini naik lebih dari delapan ribu kasus, dari hari sebelumnya.

Berikut sebaran kasus aktif Corona di Indonesia, per Sabtu (29/1/2022).

DKI Jakarta: 24.109 kasus

Jawa Barat: 11.788 kasus

Banten: 9.164 kasus

Jawa Tengah: 1.756 kasus

Bali: 1.292 kasus

Jawa Timur: 1.166 kasus

Lampung: 599 kasus

Riau: 377 kasus

Papua: 306 kasus

DI Yogyakarta: 290 kasus

Sumatera Utara: 245 kasus

Nusa Tenggara Timur: 206 kasus

Kalimantan Timur: 184 kasus

Sulawesi Utara: 164 kasus

Sulawesi Selatan: 122 kasus

Kalimantan Selatan: 112 kasus

Sumatera Selatan: 84 kasus

Kalimantan Barat: 75 kasus

Sumatera Barat: 61 kasus

Kepulauan Riau: 55 kasus

Kalimantan Tengah: 54 kasus

Nusa Tenggara Barat: 54 kasus

Maluku: 53 kasus

Bangka Belitung: 51 kasus

Papua Barat: 39 kasus

Bengkulu: 32 kasus

Sulawesi Tengah: 31 kasus

Kalimantan Utara: 20 kasus

Gorontalo: 18 kasus

Jambi: 15 kasus

Aceh: 14 kasus

Sulawesi Tenggara: 9 kasus

Sulawesi Barat: 7 kasus

Maluku Utara: 3 kasus

Simak Video "Usai Vaksinasi Covid-19, Siswa SD di Parepare Dihadiahi Snack"
[Gambas:Video 20detik]
(sao/fds)

Adblock test (Why?)


Sebaran 52.555 Kasus Aktif Corona RI, DKI Sumbang Hampir Setengah! - detikHealth
Read More

Yang Meninggal di Dalam Penjara Milik Eks Bupati Langkat Lebih Dari Satu - Tribunnews.com

TRIBUNNEWS.COM, MEDAN -- Ada fakta-fakta baru terkait penemuan kerangkeng di rumah pribadi Bupati Langkat nonaktif Terbit Rencana Peranginangin, Sabtu (29/1/2022).

Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menyebut mereka menemukan lebih dari satu orang meninggal dunia akibat dugaan penganiayaan.

Komisioner Pemantauan dan Penyelidikan Komnas HAM, Choirul Anam menyebutkan, temuan itu dipastikan ada dan sudah dilaporkan.

Baca juga: Fakta di Sel Milik Eks Bupati Langkat Mulai Terkuak, Ada yang Meninggal Saat di Dalam Kerangkeng

Seperti diberitakan, Terbit Rencana saat ini berstatus tersangka dan ditahan KPK terkait kasus dugaan suap proyek pengadaan barang dan jasa.

Dalam perkembangan pengusutan kasus ini, petugas menemukan kerangkeng (sel) berisi sejumlah napi kasus narkoba yang 'direhabilitasi' secara ilegal.

Dia menyebut meninggalnya para tahanan karena mendapat penganiayaan selama ditahan di kerangkeng milik Terbit Rencana Perangin-angin.

Mereka menyebut penganiayaan diduga dilakukan secara terstruktur dan sistematis.

Baca juga: Disebut Tempat Rehabilitasi, Kerangkeng Besi di Rumah Bupati Langkat akan Dicek Komnas HAM

Bahkan mereka juga menemukan alat bukti yang digunakan untuk menganiaya tahanan.

"Cara merehabilitasi penuh dengan catatan kekerasan, kekerasan yang sampai hilangnya nyawa. Sehingga emang jika kalau ditanya yang meninggal berapa, pasti lebih dari satu," kata Komisioner Pemantauan dan Penyelidikan Komnas HAM, Choirul Anam, Sabtu (29/1/2022).

Choirul mengatakan Polda Sumut juga telah melakukan penyelidikan serupa dan menemukan adanya korban lain.

Adblock test (Why?)


Yang Meninggal di Dalam Penjara Milik Eks Bupati Langkat Lebih Dari Satu - Tribunnews.com
Read More

Dewan Pers Respons Edy Mulyadi Agar Kasus Diusut Pakai UU Pers - CNN Indonesia

Jakarta, CNN Indonesia --

Dewan Pers mempersilakan Edy Mulyadi untuk berkirim surat ke mereka agar kasusnya soal pernyataannya yang menyinggung soal Kalimantan diusut menggunakan UU Pers.

Ketua Komisi Pengaduan dan Penegakan Etika Pers Dewan Pers Arif Zulkifli menyampaikan bahwa pihaknya mesti lebih dulu melakukan pemeriksaan apakah pernyataan Edy disampaikan dalam konteks kerja jurnalistik atau tidak.

"Dewan pers harus memeriksa kasus ini untuk dapat memastikan apakah pernyataan saudara Edy Mulyadi dilakukan dalam konteks kerja jurnalistik," kata Arif lewat pesan singkat, Sabtu (29/1).


"Dewan pers mempersilakan yang bersangkutan untuk berkirim surat kepada Dewan Pers," imbuhnya.

Ia menambahkan jika Edy memang merupakan jurnalis, Dewan Pers memiliki kewenangan untuk memeriksa apakah ada pelanggaran etika atau tidak.

"Dewan pers tidak punya wewenang mengusut. Yang dimiliki DP adalah wewenang memeriksa karya jurnalistik (apakah melanggar etika atau tidak) atau memeriksa apakah seseorang dalam perkara tertentu sedang melakukan kerja jurnalistik atau tidak," tutur Arif.

Sebelumnya, Edy Mulyadi meminta kepolisian untuk menggunakan UU Pers dalam mengusut kasus hukum yang sedang menjeratnya. Dalihnya, dirinya adalah seorang wartawan senior.

"Ingat ya, Pak Edy ini seorang wartawan senior, artinya pemanggilan itu, dia bicara itu sebagai wartawan senior, bukan atas nama apa gitu loh. Artinya, kita juga ingin UU Pers diberlakukan lah," kata kuasa hukum Edy, Herman Kadir di Bareskrim Polri, Jumat (28/1).

Herman turut mengklaim pihaknya memiliki bukti bahwa pernyataan Edy yang disebut menyinggung Kalimantan itu dalam kapasitasnya sebagai seorang wartawan senior.

"Kapasitas Pak Edy berbicara di situ sebagai wartawan senior, saya ada undangannya. Beliau diundang sebagai wartawan senior artinya tetap saja tidak bisa terlepas dari insan pers," ujarnya.

Karenanya, Herman menyebut bahwa seharusnya kasus yang menjerat Edy tersebut diselesaikan atau diproses oleh Dewan Pers.

(dis/agt)

Adblock test (Why?)


Dewan Pers Respons Edy Mulyadi Agar Kasus Diusut Pakai UU Pers - CNN Indonesia
Read More

Friday, January 28, 2022

Polisi Razia Markas GMBI Bogor Usai Demo Ricuh, 15 Orang-Sajam Diamankan - detikNews

Kabupaten Bogor -

Kapolres Bogor, AKBP Iman Imanuddin bersama jajarannya menyambangi ormas Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) di wilayah hukumnya. Hasilnya 15 orang anggota GMBI yang sempat berangkat ke Bandung terkait demo ricuh diamankan.

"Polda jabar kan berhasil menjaring sekitar 725 kalau nggak salah, atas dasar kejadian tersebut Kapolsek langaung melakukan razia ke lokasi GMBI, ke markas GMBI," kata Kapolres Bogor, AKBP Iman Imanuddin saat dihubungi, Sabtu (29/1/2022).

Usai razia, Iman menyebut pihaknya mengamankan 15 anggota GMBI yang diduga sempat ikut ke Bandung untuk demo yang berujung ricuh. Selain itu, 5 motor dan 1 mobil serta beberapa bilah senjata tajam (sajam) juga turut diamankan.

"Diamankan 15 orang anggota LSM GMBI yang ikut berangkat ke Bandung, beberapa sajam berupa samurai, parang, golok yang di temukan di beberapa markas komando LSM GMBI di wilayah hukum Polres Bogor," ucapnya.

Iman mengatakan pihaknya juga sempat memberikan pembinaan dan pendataan terhadap ormas GMBI di Bogor tersebut. Dia juga mengimbau agar GMBI di wilayah Kabupaten Bogor tidak ikut-ikutan terprovokasi kejadian ricuh di Bandung.

"Memberikan imbauan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) kepada masyarakat dan ormas GMBI yang ada di wilayah hukum Kabupaten Bogor untuk menahan diri. Tidak terprovokasi terhadap kejadian yang terjadi di Polda Jabar," ujarnya.

Tak hanya itu, Iman memastikan pihaknya juga melakukan penjagaan di kawasan-kawasan perbatasan Kabupaten Bogor. Hal itu bertujuan mengantisipasi anggota GMBI yang hendak menuju ke Kota Bandung.

"Razia di jalan di 34 titik, di daerah-daerah perbatasan wilayah hukum Polres Bogor. Di antaranya: pos sekat Rindu Alam perbatasan Bogor-Cianjur, pos sekat Gadog, sekat perbatasan Cianjur-Jonggol, sekat perbatasan Bekasi-Cileungsi, dan sekat perbatasan Depok-Gunung Putri," lanjutnya.

Diberitakan sebelumnya, aksi demo organisasi masyarakat (Ormas) di depan Markas Polda Jawa Barat, Kota Bandung berakhir ricuh pada Kamis (27/1). Diperkirakan ratusan anggota Ormas yang ikut menjadi peserta aksi diamankan imbas kericuhan tersebut.

Alhasil, Ketua Umum Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) M Fauzan ditetapkan polisi sebagai tersangka berkaitan demo berujung anarkis di depan Mapolda Jabar. Selain Fauzan, ada 10 orang anak buahnya yang juga jadi tersangka.

"Tadi siang oleh penyidik sudah ditetapkan sebagai tersangka," ucap Kabid Humas Polda Jabar Kombes Ibrahim Tompo di Mapolda Jabar, Jalan Soekarno Hatta, Kota Bandung, Jumat (28/1).

Simak Video: 168 Anggota GMBI Dikumpulkan di Polda Jateng Usai Bentrok di Jabar

[Gambas:Video 20detik]

(maa/maa)

Adblock test (Why?)


Polisi Razia Markas GMBI Bogor Usai Demo Ricuh, 15 Orang-Sajam Diamankan - detikNews
Read More

Untung Gila-gilaan! 8 Weton Ini Diramal akan Sukses Geden di Tahun 2022 - Sonora.id

Sonora.ID - Bagi sebagian masyarakat Jawa, weton adalah salah satu cara mengetahui nasib seseorang.

Nah, kabarnya, terdapat 8 weton yang akan sukses geden di tahun 2022. Weton tersebut akan mengalami rezeki yang meningkat drastis dan signifikan.

Tidak secara asal, hal ini didasarkan pada perhitungan peruntungan isine tahun menurut Primbon Jawa.

Apabila perhitungan tersebut menghasilkan angka 3, maka mereka termasuk sebagai weton sukses geden.

Baca Juga: 3 Weton Paling Tinggi yang Gampang Sukses dan Calon Bos Besar

Menurut Mbah Yadi di kanal YouTube ESA Production, berikut ini weton yang akan sukses geden di tahun 2022.

Selasa Pon

Selasa Pon merupakan weton yang memiliki jumlah neptu 10.

Kendati melalui hitungan isine tahun Selasa Pon mendapat nilai dua bukan tiga, namun mereka berada di bawah naungan Tunggak Semi dan juga Danuwatu.

Berkat naungan itulah, mereka masuk sebagai weton sukses geden tahun 2022.

Video Pilihan

TERKINI

29 Januari 2022 03:05 WIB

29 Januari 2022 02:00 WIB

28 Januari 2022 22:10 WIB

28 Januari 2022 21:15 WIB

Adblock test (Why?)


Untung Gila-gilaan! 8 Weton Ini Diramal akan Sukses Geden di Tahun 2022 - Sonora.id
Read More

Wednesday, January 26, 2022

Isi 'Brankas' Bupati Langkat: Usai Kerangkeng, Kini 7 Hewan Langka - detikNews

Jakarta -

Setelah kerangkeng manusia, kini terungkap adanya 7 hewan langka dari rumah Bupati Langkat nonaktif, Terbit Rencana Perangin Angin. Informasi keberadaan hewan-hewan itu diperoleh dari KPK.

BKSDA Sumut pun langsung turun tangan. 7 hewan yang diamankan yaitu 1 ekor orang utan Sumatera, 1 ekor monyet hitam Sulawesi, 1 elang Brontok, 2 ekor individu jalak Bali, 2 ekor burung Beo.

"Kegiatan penyelamatan berupa evakuasi didasarkan atas informasi KPK kepada KLHK tentang adanya satwa liar dilindungi Bupati Langkat nonaktif," kata Plt Kepala BKSDA Sumut Irzal Azhar kepada wartawan, Rabu (26/1/2022).

Terbit yang menyimpan hewan langka ini melanggar pasal 21 ayat 2a Undang-Undang nomor 5 tahun 1990. Dalam pasal 40 di UU itu dijelaskan bagi pihak yang melanggar dikenakan sanksi paling lama 5 tahun penjara.

(gra/gra)

Adblock test (Why?)


Isi 'Brankas' Bupati Langkat: Usai Kerangkeng, Kini 7 Hewan Langka - detikNews
Read More

Kronologi Pemuda Bekasi Disekap Teman Sendiri hingga Pelaku Diciduk Polisi - detikNews

Jakarta -

Seorang pemuda berinisial AY (19) ditemukan tewas dengan tangan dan kaki terikat tali serta mulut dilakban di kamar mandi di Jatiwaringin, Kota Bekasi. Korban tewas setelah disekap selama 30 menit oleh temannya sendiri yang bernama Tegar Ali Wibowo (21).

Pembunuhan korban itu terjadi pada Selasa (18/1). Beberapa hari kemudian, tersangka ditangkap di tempat persembunyiannya di Banjarnegara, Jawa Tengah.

"Tersangka Tegar pergi melarikan diri ke daerah Banjarnegara, ke rumah kediaman neneknya. Selanjutnya pada tanggal 26 Januari 2022 sekira pukul 01.00 WIB, tersangka Tegar dilakukan penangkapan," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan dalam keterangannya, Rabu (26/1/2022).

Berikut kronologi korban disekap hingga tewas dan berujung pelaku ditangkap polisi:

Selasa (18/1)

Pukul 10.00 WIB:

Tersangka Tegar Ali Wibowo datang berkunjung ke rumah temannya berinisial MG di Jatiwaringin, Kota Bekasi. Tegas juga menghubungi korban melalui WhatsApp, memintanya untuk datang ke rumah MG.

Pukul 10.30 WIB

Korban AY tiba di rumah MG. Setiba di sana, korban disuruh tersangka Tegar untuk membeli lakban hitam dan saksi D disuruh membeli tali rapia warna merah.

Tidak lama kemudian korban datang dengan membawa lakban. Tersangka lalu mengikat tangan dan kakinya dengan tali serta menutup mulut korban dengan lakban.

Korban lalu disekap di dalam kamar mandi. Perbuatan tersangka ini tidak diketahui oleh saksi MD dan D yang saat itu ada di ruang tamu.

Pukul 11.00 WIB

Tersangka lalu meninggalkan korban dalam keadaan tangan-kaki terikat dan mulut ditutup lakban. Selang 30 menit kemudian, korban ditemukan sudah tidak bernyawa.

"(Korban) ditinggal di kamar mandi 30 menit dan tersangka menghampiri lagi kepada korban dan korban sudah dalam posisi terjatuh dan tidak bernyawa," ujar Zulpan.

Simak di halaman selanjutnya: tersangka mengaku ke keluarga korban bahwa korban terjatuh.

Simak Video: Sakit Hati Tak Diajak Cari Kerja, Pemuda di Bekasi Bunuh Temannya!

[Gambas:Video 20detik]

Adblock test (Why?)


Kronologi Pemuda Bekasi Disekap Teman Sendiri hingga Pelaku Diciduk Polisi - detikNews
Read More

Gerindra Marah, Kasus Edy Mulyadi Hina Prabowo Macan Mengeong Tak Bisa Selesai Hanya Minta Maaf - Kompas TV

Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto. (Sumber: Kemenhan)

SEMARANG, KOMPAS.TV - DPD Partai Gerindra Jawa Tengah secara resmi melaporkan Edy Mulyadi ke Polda Jateng karena menghina Ketua Umum Prabowo Subianto dengan menyebut seperti macan mengeong.

Seperti diketahui, Edy Mulyadi menyampaikan demikian melalui konten yang ditayangkan di media sosial YouTube.

Baca Juga: Polda Kalsel Pelajari Laporan Terkait Edy Mulyadi : Tenang Dulu, Percayakan Pada Kami

Sekretaris DPD Gerindra Jateng Sriyanto Saputro mengatakan pihaknya melaporkan Edy Mulyadi setelah  bertemu dengan Kapolda Jateng Irjen Pol. Ahmad Luthfi.

Menurut dia, pelaporan tersebut dilayangkan oleh pihaknya sebagai bentuk kemarahan atas konten yang dibuat oleh Edy Mulyadi.

Selain itu, pelaporan tersebut juga sebagai bentuk pembelajaran bagi Edy Mulyadi agar tidak merendahkan dan menghina orang lain dengan kata-kata yang tidak sopan agar tidak menjadi contoh bagi anak bangsa.

Baca Juga: Kasus Ujaran Kebencian Edy Mulyadi Naik ke Penyidikan, Polisi Cari Bukti untuk Tetapkan Tersangka

“Laporan ini murni kemarahan kami atas konten tersebut dan itu sudah menghina Ketum Gerindra,” kata Sriyanto saat ditemui di Mapolda Jateng, Semarang, pada Rabu (26/1/2022).

Lebih jauh, Sriyanto mengatakan, pihaknya melaporkan Edy Mulyadi sebagai upaya mencegah kejadian serupa terulang kembali.

Selain dapat memecah belah persatuan bangsa, kata dia, saat ini Prabowo Subianto juga menjabat sebagai Menteri Pertahanan Republik Indonesia atau pejabat negara.

Adblock test (Why?)


Gerindra Marah, Kasus Edy Mulyadi Hina Prabowo Macan Mengeong Tak Bisa Selesai Hanya Minta Maaf - Kompas TV
Read More

Pelihara 7 Satwa Dilindungi, Bupati Langkat Terancam 5 Tahun Penjara - detikNews

Langkat -

Ada tujuh satwa dilindungi yang disita BKSDA dari rumah Bupati Langkat nonaktif, Terbit Rencana Perangin Angin. Penyitaan ini dilakukan berdasarkan informasi dari KPK.

"Kegiatan penyelamatan berupa evakuasi didasarkan atas informasi KPK kepada KLHK tentang adanya satwa liar dilindungi Bupati Langkat nonaktif," kata Plt Kepala BKSDA Sumut Irzal Azhar kepada wartawan, Rabu (26/1/2022).

Hewan yang diamankan itu yaitu 1 ekor orang utan Sumatera, 1 ekor monyet hitam Sulawesi, 1 elang Brontok, 2 ekor individu jalak Bali, 2 ekor burung Beo. Irzal mengatakan satwa yang diamankan ini dibawa ke dua lokasi berbeda.

"Orang utan dibawa ke Batu Mbelin, sedangkan satwa lainnya dibawa ke Pusat Penyelamatan Satwa Sibolagit," ujar Irzal.

Irzal mengatakan Terbit yang menyimpan hewan langka ini melanggar pasal 21 ayat 2a undang-undang nomor 5 tahun 1990. Dalam pasal 40 di undang-undang itu dijelaskan bagi pihak yang melanggar dikenakan sanksi paling lama 5 tahun penjara.

"Selanjutnya untuk proses hukumnya diserahkan kepada Penyidik Pegawai Negeri Sipil Balai Pengamanan dan Penegakan Hukum Wilayah Sumatera," jelas Irzal.

Heboh Kerangkeng Manusia

Diketahui, Bupati Langkat Terbit Rencana Perangin Angin ditangkap dalam operasi tangkap tangan (OTT) yang dilakukan KPK. Setelah ditangkap KPK, berbagai hal di rumah Terbit Rencana mulai terungkap.

Awalnya terungkap soal adanya kerangkeng manusia di rumah Terbit Rencana. Hal ini terungkap usai Migrant CARE mendapatkan laporan.

Gubernur Sumut Edy Rahmayadi yang mengirimkan tim untuk mengecek soal kerangkeng manusia menyebut tempat itu untuk rehabilitasi narkoba. Edy mengatakan Terbit punya niat baik dengan membangun kerangkeng itu.

"Dari tim yang saya berangkat benar adanya kerangkeng itu untuk membantu orang orang yang narkoba. Secara niatnya bagus," kata Edy di Medan, Rabu (26/1).

Meski niatnya baik, Edy mengatakan tempat itu harusnya memiliki izin. Selain itu, tempat itu juga harusnya memiliki dokter.

"Apapun alasannya, niatnya baik. Perkara hukum silahkan pihak hukum," tambahnya.

Lihat juga Video: Isi 'Brankas' Bupati Langkat: Usai Kerangkeng, Kini 7 Hewan Langka

[Gambas:Video 20detik]

(afb/isa)

Adblock test (Why?)


Pelihara 7 Satwa Dilindungi, Bupati Langkat Terancam 5 Tahun Penjara - detikNews
Read More

Tak Hanya 'Ditemani' Rokok, Maura Juga Dimakamkan Bersama Boots & Buku - InsertLive

Edy Rahmayadi Buka Suara soal Kerangkeng Pecandu Bupati Langkat - CNN Indonesia

Jakarta, CNN Indonesia --

Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi menilai niat Bupati Langkat Terbit Rencana Peranginangin membuat rehabilitasi untuk pecandu narkoba memang baik. Sayangnya niat politisi Partai Golkar itu tidak dibarengi dengan aturan yang tepat dan tidak mengantongi izin.

"Dari tim yang saya berangkatkan, benar adanya kerangkeng itu untuk membantu orang orang yang terpapar narkoba, secara niatnya bagus, tapi itu kan harus izin," kata Edy Rahmayadi, Rabu (26/1).

Selain itu, panti rehabilitasi harusnya juga dilengkapi dengan tenaga medis agar orang-orang yang dianggap pecandu narkoba itu bisa mendapatkan penanganan yang lebih baik. Edy pun menyerahkan penanganan kasus itu ke aparat kepolisian.


"Jadi harusnya itu disiapkan dengan perangkat aturan untuk menyehatkan orang lain, ada dokter, ada minuman makanan itu harus diatur semua. Tapi apapun alasannya niatnya baik. Tapi perkara hukum biarkan lah aparat hukum yang menindaklanjuti," tegasnya.

Diketahui, Terbit Rencana terjerat operasi tangkap tangan (OTT) yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Dia diduga menerima uang suap dari pengaturan paket proyek infrastruktur dan proyek Dinas Pendidikan tahun anggaran 2020-2022.

Saat penggeledahan ditemukan dua bangunan kerangkeng yang berada di belakang rumah sang bupati. Dari pemeriksaan sementara, bangunan itu digunakan menjadi tempat rehabilitasi para pencandu narkoba.

Namun polisi masih mendalami kebenarannya. BNN pun menilai tempat itu tak layak dijadikan rehabilitasi korban penyalahgunaan narkoba.

Bangunan kerangkeng yang disebut sebagai rehabilitasi tersebut berdiri sejak tahun 2012 dan tak mengantongi izin. Orang-orang yang dianggap sudah sembuh dari ketergantungan narkoba bekerja di kebun kelapa sawit milik Terbit.

Mereka tak diberi upah selayaknya pekerja. Tak berhenti sampai di situ, Terbit kembali disorot karena memelihara satwa dilindungi. 

(fnr/DAL)

[Gambas:Video CNN]

Adblock test (Why?)


Edy Rahmayadi Buka Suara soal Kerangkeng Pecandu Bupati Langkat - CNN Indonesia
Read More

Tuesday, January 25, 2022

Kasus Edy Mulyadi, Ini Keterangan Ketua Majelas Adat Dayak - Republika Online

Agustin Teras Narang mengimbau sepihak untuk bersikap arif dalam keluarkan sikap.

REPUBLIKA.CO.ID, PALANGKARAYA -- Ketua Majelis Pertimbangan Masyarakat Adat Dayak Nasional (MADN) Agustin Teras Narang mengajak sekaligus meminta kepada seluruh elemen masyarakat di Pulau Kalimantan tetap tenang dan arif dalam menyikapi pernyataan Edy Mulyadi yang diduga menghina serta merendahkan hutan maupun masyarakat Kalimantan. Masyarakat Kalimantan yang sangat taat hukum tentunya perlu menjaga situasi kondusif dan menghormati seluruh proses hukum terhadap dugaan penghinaan tersebut.

"Begitu pun, kita berharap agar penegak hukum menindaklanjuti laporan masyarakat sesuai prosedur yang berlaku, menuntaskan penyelidikan dan penyidikan, hingga proses selanjutnya menurut ketentuan hukum yang berlaku," ucapnya dalam keterangan pada Selasa (25/1/2022).

Mantan Presiden MADN itu juga berharap, seluruh pihak bersikap arif dalam menyampaikan pernyataan sentimentil, meski memiliki perbedaan kepentingan politik. Momen ini juga mesti jadi pembelajaran bagi semua pihak untuk tidak menganggap sepele kehidupan masyarakat Indonesia yang beragam.

Terlebih, lanjut dia, bagi masyarakat adat Dayak yang sudah dari dahulu banyak tinggal, membangun peradaban, serta memelihara kehidupan harmonis dengan alam di hutan.

Kemudian, untuk dipahami, hutan bukan melulu tempat tinggal bagi flora dan fauna. Hutan merupakan jantung kehidupan manusia sejak dari dulu, hingga detik ini."Kekayaan sumber daya alam hutan Kalimantan, tak hanya menghidupi masyarakat adat Dayak, tapi juga menggerakkan pembangunan negara ini, bahkan dunia," tegas Gubernur Kalimantan Tengah periode 2005-2015 itu.

Menurut Anggota DPD RI itu, kekayaan alam batu bara hingga migas dari hutan Kalimantan telah menggerakkan perekonomian, sekaligus berkontribusi pada tersedianya oksigen bagi kehidupan planet bumi. Untuk itu, tak heran Kalimantan juga disebut sebagai paru-paru dunia.

Anggota MPR RI ini pun mengajak semua pihak, agar tidak memandang remeh hutan. Terlebih di Indonesia banyak masyarakat adat lainnya yang bergantung hidup dan kebudayaannya dari hutan. Dengan begitu, semoga perdebatan terkait Ibu Kota Nusantara, tidak menghilangkan nalar serta adab dalam berdialektika.

"Mari rawat demokrasi tanpa memicu friksi, terlebih dalam situasi bangsa yang masih memiliki banyak tantangan karena pandemi," demikian Teras Narang.

Sebelumnya, pemilik saluran Youtube Bang Edy Channel, Edy Mulyadi, meminta maaf terkait dengan pernyataan Kalimantan sebagai 'tempat jin buang anak'. Menurut dia, istilah 'tempat jin buang anak' itu untuk menggambarkan tempat yang jauh.

"Jangankan Kalimantan, dulu Monas itu disebut tempat 'jin buang anak'," ujarnya lewat akun Youtube pribadinya, Senin (24/1/2022).

Begitu pula, dia melanjutkan, Bumi Serpong Damai (BSD) yang pada era 1980-1990-an termasuk tempat jin buang anak. "Tapi, bagaimana pun jika teman di Kalimantan merasa terganggu, saya minta maaf."

Ia pun mengulangi perkataannya yang kontroversial itu. Edy mengatakan, saat ini Indonesia punya tempat bagus dan mahal, yakni Jakarta. "Lalu kita jual lagi, kita pindah ke 'tempat jin buang anak',' ujarnya.

Jadi, dia menyebut, sekali lagi, konteks 'jin buang anak' dalam pernyataan itu adalah untuk menggambarkan tempat jauh, bukan untuk mendiskreditkan pihak tertentu.

sumber : Antara

Adblock test (Why?)


Kasus Edy Mulyadi, Ini Keterangan Ketua Majelas Adat Dayak - Republika Online
Read More

Kapolda Papua Barat Pastikan 18 Korban Tewas akibat Bentrokan di Sorong - Kompas.com - kompas.com

SORONG,KOMPAS.com - Kapolda Papua Barat Irjen Pol Tornagogo Sihombing memastikan jumlah korban tewas akibat bentrokan di Sorong adalah 18 orang.

Sebanyak 17 di antaranya merupakan korban terbakar di diskotik Double O, sementara 1 korban lainnya tewas dibacok.

Dari 17 orang yang meninggal akibat terbakar di lantai 2 Diskotik Double O itu, tiga orang di antaranya tamu, sedangkan 14 orang merupakan pekerja. 

Baca juga: Tak Menyangka Terjadi Bentrokan yang Tewaskan 18 Orang, Wali Kota Sorong Minta Warga Tahan Diri

"Kita memastikan korban-korban yang dibawa ke RS Sele Be Selu dilakukan pemeriksaan oleh DVI dari Polda Papua Barat dan Mabes Polri. Kita datangkan untuk mengambil sampel post mortem dan ante mortem guna mengidentifikasi korban terbakar," kata Tornagogo kepada wartawan di Sorong, Selasa (25/1/2022).

Pemeriksaan oleh tim DVI, kata dia, untuk memastikan identitas dari para korban. 

Pihaknya kini masih menyelidiki lebih lanjut penyebab utama pertikaian yang berujung pada bentrok antarwarga dan pembakaran diskotik tersebut. 

"Situasi dapat kita kendalikan. Namun kita berusaha tidak terjadi pertikaian susulan. Kita pastikan kepada tokoh-tokoh yang ada agar menahan diri karena kejadian ini sangat berdampak pada aksi pembakaran hingga menyebabkan jatuhnya korban jiwa," ungkapnya.

Baca juga: Duduk Perkara Bentrok di Sorong yang Mengakibatkan 18 Orang Tewas, Berawal Kesalahpahaman

Polisi, lanjut Tornagogo, telah membuka posko di Polres Sorong Kota yang ditujukan untuk keluarga korban guna mengidentifikasi identitas korban.

Sebelumnya, bentrokan terjadi di Kota Sorong pada Senin (24/1/2022) pukul 23.30 WIT.

Dalam insiden itu, sebanyak 18 orang meninggal. Satu orang tewas dibacok, sedangkan 17 korban lainnya tewas terbakar.

Korban tewas terbakar ditemukan di lantai dua tempat karaoke DoubleO yang dibakar massa.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Adblock test (Why?)


Kapolda Papua Barat Pastikan 18 Korban Tewas akibat Bentrokan di Sorong - Kompas.com - kompas.com
Read More

Fakta Kerangkeng Manusia di Rumah Bupati Langkat, Dibangun 2012 Atas Inisiatif Terbit Rencana - Kompas TV

Tim gabungan dari Polda Sumut mendatangi kerangkeng manusia di rumah Bupati Langkat non-aktif Terbit Rencana Perangin-angin. (Sumber: Dok. Polda Sumut via KOMPAS.com)

LANGKAT, KOMPAS.TV - Polda Sumatera Utara telah menyelidiki mengenai keberadaan kerangkeng manusia di rumah bekas Bupati Langkat Terbit Rencana Peranginangin.

Berdasarkan hasil penyelidikan polisi, ditemukan sejumlah fakta bahwa kerangkeng manusia di rumah Terbit itu disebut merupakan tempat binaan.

Baca Juga: Heboh Penemuan Kerangkeng Manusia di Langkat, Angga Sasongko Teringat Potongan Film Ben & Jody

Kerangkeng itu dibangun di atas lahan seluas satu hektare.

Terdapat dua bangunan kerangkeng dengan ukuran 6x6 meter persegi yang terbagi dua kamar. 

Adapun antar kamar dibatasi dengan jeruji besi layaknya bangunan sel.

Menurut kisaran pihak kepolisian, ruangan sel itu berkapasitas lebih dari 30 orang.

“Setelah ditelusuri bahwa bangunan tersebut telah dibuat sejak 2012 atas inisiatif bupati dan belum terdaftar dan belum memiliki izin sebagaimana diatur dalam undang-undang,” kata Ramadhan dikutip dari Antara pada Selasa (25/1/2022).

Terkait adanya kerangkeng manusia yang diduga sebagai tempat perbudakan itu, Polda Sumatera Utara telah membentuk tim gabungan.

Baca Juga: BNN Sebut Kerangkeng Manusia di Rumah Bupati Langkat Nonaktif Bukan Tempat Rehabilitasi

Adblock test (Why?)


Fakta Kerangkeng Manusia di Rumah Bupati Langkat, Dibangun 2012 Atas Inisiatif Terbit Rencana - Kompas TV
Read More

KERAS! Pasukan Merah Dayak Minta Edy Mulyadi Datang ke Kalimantan | tvOne Minute - tvOneNews

Adblock test (Why?)


KERAS! Pasukan Merah Dayak Minta Edy Mulyadi Datang ke Kalimantan | tvOne Minute - tvOneNews
Read More

Monday, January 24, 2022

Sebut Pulau Kalimantan sebagai Tempat Jin Buang Anak, Edy Mulyadi Minta Maaf dan Berdalih - KOMPASTV

Adblock test (Why?)


Sebut Pulau Kalimantan sebagai Tempat Jin Buang Anak, Edy Mulyadi Minta Maaf dan Berdalih - KOMPASTV
Read More

Nestapa Kakek Tewas Dikeroyok Berujung Penghasut Jadi Tersangka - detikNews

Jakarta -

Kasus tewasnya kakek bernama Wiyanto Halim (89) di daerah Cakung, Jakarta Timur, menjadi sorotan. Pasalnya, kakek Wiyanto tewas dikeroyok usai diteriaki maling oleh massa di lokasi.

Aksi pengeroyokan itu terjadi di Jalan Pulo Kambing, Cakung, Jakarta Timur, pada Minggu (23/1) sekitar pukul 02.30 WIB. Saat itu korban diteriaki maling oleh warga di lokasi usai menyerempet pengendara motor.

Tudingan itu memantik amarah warga dan beberapa pengendara motor yang mengejar korban. Kakek diteriaki maling itu kemudian dikeroyok warga di lokasi hingga meninggal dunia.

14 orang telah ditangkap terkait kasus tersebut. Belasan orang terduga pelaku ini masih menjalani pemeriksaan intensif di Polres Metro Jakarta Timur.

"Terkait hal ini, kita sampai sore ini sudah melakukan pemeriksaan dan masih berlangsung ada 14 orang yang sudah kita amankan dan periksa terkait hal ini. Semuanya masih di Polres Jaktim sekarang ya," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes E Zulpan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Senin (24/1).

Empat orang telah ditetapkan sebagai tersangka kasus pengeroyokan maut. Salah satunya adalah pengendara motor yang memprovokasi warga dengan meneriaki korban maling.


Berawal dari Hasutan Pemotor

Polisi tengah menyelidiki tewasnya Wiyanto Halim (89) yang dikeroyok usai dituding maling di Cakung, Jakarta Timur. Usut punya usut, tudingan maling itu berawal saat korban menyerempet salah satu pemotor di lokasi.

"Ini diawali adanya serempetan dari salah satu motor. Di antara 14 orang yang diperiksa, ada satu yang motornya diserempet," kata Zulpan.

Tidak terima diserempet, pemotor itu meneriaki korban dengan sebutan maling. Teriakan itu lalu mengundang amarah warga dan sejumlah pengendara motor untuk melakukan pengejaran kepada korban.

"Kemudian dia (pemotor) melakukan provokasi dengan teriakan maling," jelas Zulpan.

14 orang kini telah ditangkap pihak kepolisian. Pemotor yang dianggap sebagai provokator pun ikut ditangkap.

"Pemilik motor yang senggol tersebut mengakui memprovokasi dengan teriakan maling sehingga mengakibatkan orang-orang di sekitar berempati dan mengejar secara beramai-ramai dengan menggunakan motor terhadap pengemudi Toyota Rush tersebut," tutur Zulpan.

Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.

Eureka!: Indonesia Berburu Exoplanet dan Alien

[Gambas:Video 20detik]

Adblock test (Why?)


Nestapa Kakek Tewas Dikeroyok Berujung Penghasut Jadi Tersangka - detikNews
Read More

'Serangan Balik' untuk Edy Mulyadi soal Kalimantan-Prabowo - detikNews

Jakarta -

Pegiat media sosial Edy Mulyadi bikin heboh. Ia menyebut bahwa Kalimantan merupakan 'tempat jin buang anak' serta bilang Menhan Prabowo Subianto 'macan jadi mengeong'.

"Ini ada sebuah tempat elite, punya sendiri, yang harganya mahal, punya gedung sendiri, lalu dijual pindah ke tempat jin buang anak, lalu nyewa," ucap Edy.

"Masa menteri pertahanan kayak begini aja nggak ngerti sih, jenderal bintang 3, macan yang menjadi kayak mengeong, ini bicara kedaulatan negara bos, gila, geblegnya kelewatan gitu loh," tambah Edy.

Setelah itu Edy meminta maaf atas ucapannya. Meski begitu, nasi sudah menjadi bubur, Edy pun dipolisikan di mana-mana.

Sejumlah warga Kalimantan melapor ke Polda Kaltim hingga Polres Samarinda. Edy juga dilaporkan DPD Gerindra Sulut dan Jatim terkait 'macan jadi mengeong'.

(gra/gra)

Adblock test (Why?)


'Serangan Balik' untuk Edy Mulyadi soal Kalimantan-Prabowo - detikNews
Read More

Kasus Pengeroyokan Kakek 89 Tahun, Polisi Sebut Sudah Berusaha Melerai - Kompas.com - Megapolitan Kompas.com

JAKARTA, KOMPAS.com - Petugas kepolisian yang berada di lokasi saat pengeroyokan pengendara mobil berinisial HM (89) di Cakung, Jakarta Timur, disebut sudah berusaha melerai warga.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan menjelaskan, anggota kepolisian datang ke lokasi karena mendapat informasi dari masyarakat mengenai dugaan pencurian.

"Piket siaga di jajaran kepolisian ada HT, monitor bahwa ada mobil yang dikejar karena diduga maling," ujar Zulpan, kepada wartawan, Senin (24/1/2022) malam.

Baca juga: Bertambah, Tersangka Pengeroyokan Kakek 89 Tahun di Cakung Jadi 4 Orang

Zulpan menyebutkan, polisi langsung datang ke lokasi dan bergerak di antara para pengendara motor yang melakukan pengejaran.

Setelah korban berhenti dan diserang, kata Zulpan, polisi berusaha melerai aksi pengeroyokan tersebut.

"Begitu terjadi pengeroyokan, pemukulan hingga menyebabkan korban, polisi justru melerai. Bahkan kami periksa tidak ada identitasnya korban itu," kata Zulpan.

"Kemudian kami mengecek pelat mobilnya apa, diketahui dia pemiliknya dan bukan maling. Jadi teriakan maling tidak tepat, ada salah satu provokasi dari salah satu pelaku," sambungnya.

Setelah itu, Zulpan menuturkan, petugas juga langsung membawa korban ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo untuk mendapat perawatan.

"Kemudian kami melakukan langkah membawa korban ke RSCM walaupun akhirnya meninggal dunia," pungkasnya.

Baca juga: Menahan Tangis, Anak Kakek 89 Tahun yang Dikeroyok: Saya Tak Terima Papa Meninggal Mengenaskan

Sebelumnya Zulpan menjelaskan, polisi sudah melakukan penyelidikan dengan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan memeriksa 14 orang.

"Kami melakukan cek analisis TKP berdasarkan rekaman (kamera) CCTV yang ada. Kemudian, sampai sore ini kami sudah melakukan pemeriksaan dan masih berlangsung," ujar Zulpan.

"Ada 14 orang yang sudah kami amankan dan periksa terkait hal ini," sambungnya.

Dari 14 orang tersebut, penyidik menetapkan R sebagai tersangka.

"Sampai dengan sore ini Polres Metro Jakarta Timur sudah menetapkan satu sebagai tersangka dengan inisial R terkait dengan kasus ini," ungkap Zulpan.

Baca juga: Polisi Cari Tersangka Lain Kasus Pengeroyokan Kakek hingga Tewas di Cakung

Menurut Zulpan, tersangka R diduga memprovokasi pengendara lain dengan berteriak maling karena tersenggol oleh kendaraan korban.

Hal tersebut diketahui berdasarkan hasil pemeriksaan sementara terhadap tersangka R dan 13 orang lain yang telah diamankan.

"Ini yang diakui oleh pemilik motor (tersangka) yang diserempet tersebut. Pemilik motor yang tersenggol tersebut mengakui memprovokasi dengan teriakan maling," ungkap Zulpan.

Saat ini, kata Zulpan, penyidik masih melakukan pengembangan untuk mencari tersangka lain dalam kasus pengeroyokan tersebut.

"Tentunya dengan kasus ini tidak akan berhenti satu tersangka, akan berkembang kepada tersangka lain, karena seperti yang kami lihat di video viral tersebut bahwa ada beberapa kendaraan lain yang melakukan pengejaran," tutur Zulpan.

Baca juga: Polda Metro Bentuk Tim Khusus Usut Kasus Pengeroyokan Kakek 89 Tahun di Cakung

Diketahui, HM tewas dipukuli massa di Jalan Pulo Kambing Raya, Kawasan Industri Pulogadung, Minggu sekitar pukul 02.00 WIB.

Pengendara mobil tersebut diteriaki maling dan dikejar-kejar massa hingga akhirnya dipukuli hingga tewas.

Padahal, pengendara mobil tersebut bukan pencuri karena tengah mengendarai mobil miliknya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Adblock test (Why?)


Kasus Pengeroyokan Kakek 89 Tahun, Polisi Sebut Sudah Berusaha Melerai - Kompas.com - Megapolitan Kompas.com
Read More

Kerangkeng manusia bagi pekerja sawit, 'dugaan perbudakan modern' di rumah bupati nonaktif Langkat, 'sangat mengejutkan dan pertama di Indonesia' - BBC News Indonesia

Pekerja sawit di kerangkeng manusia.

Sumber gambar, Dokumentasi Migrant Care

Komnas HAM mengatakan temuan kerangkeng manusia di rumah milik Bupati nonaktif Langkat, Terbit Rencana Perangin-Angin, yang terjaring operasi tangkap tangan (OTT), Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), "sangat mengejutkan dan pertama kali terjadi di Indonesia."

"Untuk peristiwa sejenis ini, ini sangat mengejutkan dan ini baru kami dengar pertama kali. Maka kami memberikan perhatian serius atas kasus ini," kata Komisioner Komnas HAM, Muhammad Choirul Anam kepada BBC News Indonesia Senin (24/1).

Choirul juga mengatakan Komnas HAM segera mengirim tim ke Langkat pekan ini untuk menindaklanjuti temuan kerangkeng manusia itu.

"Karena melihat substansinya, dan bukti-bukti awal yang kami nyatakan situasinya sangat urgent, maka dalam minggu ini kami akan kirim tim ke sana untuk melihat langsung apa yang terjadi dan mendalami peristiwanya," kata Choirul.

Sebelumnya Perhimpunan Indonesia untuk Buruh Migran Berdaulat, Migrant Care, melaporkan kasus ini ke Komnas HAM dan menyebut temuan ini sebagai "dugaan perbudakan modern" yang digunakan untuk pekerja sawit.

Anis Hidayat, Ketua Migrant Care, mengatakan informasi berdasarkan "wawancara orang-orang di dalam" menunjukkan orang-orang di kerangkeng ini bekerja di perkebunan kepala sawit milik sang bupati.

"Jadi bekerjanya sif pagi dan malam, tidak digaji, kemudian sehari makan hanya dua kali, kualitas makanannya kita belum [tahu]detil. Kemudian juga ada dugaan dipukuli, ada luka memar. Mereka juga tidak punya akses untuk bergerak, karena dikunci dari luar. Kita menduga ini praktik perbudakan modern," kata Anis setelah melaporkan kasus ini ke Komnas HAM.

Migrant Care mengatakan dugaan perbudakan modern ini mereka dapatkan setelah menerima informasi dari masyarakat.

Namun keterangan dari Kapolda Sumatera Utara, Irjen Pol. RZ Panca Putra Simanjuntak menyebutkan kerangkeng itu "tempat rehabilitasi secara pribadi yang sudah berlangsung selama 10 tahun."

Panca hanya mengatakan tempat rehabilitasi itu tidak miliki izin dari pemerintah

Panca juga mengatakan ia melihat langsung kerangkeng manusia di kediaman pribadi Bupati Langkat saat tim dari KPK menggeledah rumahnya usai terkena Operasi Tangkap Tangan (OTT) kasus korupsi.

"Pada waktu teman-teman KPK melakukan Operasi Tangkap Tangan, kita backup dan dilakukan penggeledahan di rumah pribadi Bupati Langkat"

Pekerja sawit di kerangkeng manusia.

Sumber gambar, Migrant Care

"Saat itu saya melihat langsung kerangkeng tersebut, saat petugas KPK melakukan penggeledahan rumah pribadi Bupati Langkat pada Rabu 19 Januari 2022 lalu," kata Panca seperti dilaporkan wartawan di Medan Apriadi Gunawan untuk BBC News Indonesia.

"Memang betul, kerangkeng itu berisikan tiga sampai empat orang. Kita dalami bukan, tiga atau empat orang. Tapi, kita dalami kenapa mereka," ujarnya.

Menanggapi temuan Migran Care yang mengindikasikan di kerangkeng tersebut ada indikasi perbudakan modern yang diduga dilakukan Bupati Langkat, Panca menyatakan tidak ada persoalan dan akan ditindaklanjuti.

"Semua ini masih di dalami di lapangan," kata Panca.

Sebelumnya, KPK menangkap Bupati Langkat Terbit Rencana Peranginangin dalam operasi tangkap tangan (OTT) dan telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan suap proyek di Pemerintah Kabupaten Langkat tahun anggaran 2020-2022.

Selain bupati, KPK juga menetapkan Iskandar Peranginangin (ISK) selaku Kepala Desa Balai Kasih yang juga saudara kandung Bupati sebagai tersangka bersama tiga pihak swasta/kontraktor masing-masing Marcos Surya Abdi (MSA), Shuhanda Citra (SC), dan Isfi Syahfitra (IS).

Kasus itu terungkap bermula saat bupati bersama saudara kandungnya, Iskandar PA, mengatur pelaksanaan proyek pekerjaan infrastruktur di Langkat. Bupati memerintahkan Pelaksana Tugas Kepala Dinas PUPR Kabupaten Langkat, Sujarno dan Kepala Bagian Pengadaan Barang dan Jasa Kabupaten Langkat, Suhardi untuk berkoordinasi dengan Iskandar untuk memilih kontraktor yang akan menjadi pemenang proyek.

Mereka yang ingin menang proyek diduga harus memberikan suap sebanyak 15% dari nilai proyek kepada bupati dan Iskandar. Biaya naik menjadi 16,5% bila proyek itu menggunakan mekanisme penunjukan langsung.

Salah satu kontraktor yang menang untuk mengerjakan sejumlah proyek adalah Muara Perangin-angin. Dia memenangkan proyek senilai Rp4,3 miliar.

Beberapa proyek lainnya dikerjakan oleh Bupati melalui perusahaan milik Iskandar. KPK menduga fee yang diberikan Muara kepada Bupati sebanyak Rp786 juta.

Adblock test (Why?)


Kerangkeng manusia bagi pekerja sawit, 'dugaan perbudakan modern' di rumah bupati nonaktif Langkat, 'sangat mengejutkan dan pertama di Indonesia' - BBC News Indonesia
Read More

Masyarakat Dayak Tersinggung Edy Mulyadi Sebut Kalimantan Tempat Jin Buang Anak - metrotvnews

Adblock test (Why?)


Masyarakat Dayak Tersinggung Edy Mulyadi Sebut Kalimantan Tempat Jin Buang Anak - metrotvnews
Read More

Ini Provokator yang Teriak Maling, Berujung pada Pengeroyokan Kakek 89 Tahun hingga Tewas di Cakung - Kompas.com - Megapolitan Kompas.com

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang warga menjadi provokator dalam kasus pengeroyokan hinga tewas terhadap seorang kakek berusia 89 tahun berinisial HM yang dituduh maling di Cakung, Jakarta Timur, pada Minggu (23/1/2022).

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan menjelaskan, tersangka berinisial R diduga memprovokasi pengendara lain dengan berteriak maling karena tersenggol oleh kendaraan korban.

Hal tersebut diketahui berdasarkan hasil pemeriksaan sementara terhadap tersangka R dan 13 orang lain yang telah diamankan.

Baca juga: Bertambah, Tersangka Pengeroyokan Kakek 89 Tahun di Cakung Jadi 4 Orang

"Ini yang diakui oleh pemilik motor (tersangka) yang diserempet tersebut. Pemilik motor yang tersenggol tersebut mengakui memprovokasi dengan teriakan maling," ujar Zulpan kepada wartawan, Senin (24/1/2022).

Akibatnya, kata Zulpan, pengendara lain yang berada di sekitar lokasi kejadian berusaha mengejar HM, sampai akhirnya berujung aksi pengeroyokan.

"Sehingga mengakibatkan orang-orang di sekitar berempati dan mengejar secara beramai-ramai dengan menggunakan motor terhadap pengemudi Toyota Rush tersebut," ungkap Zulpan.

Saat ini, kata Zulpan, penyidik masih melakukan pengembangan untuk mencari tersangka lain dalam kasus pengeroyokan tersebut.

"Tentunya dengan kasus ini tidak akan berhenti satu tersangka, akan berkembang kepada tersangka lain, karena seperti yang kami lihat di video viral tersebut bahwa ada beberapa kendaraan lain yang melakukan pengejaran," tutur Zulpan.

Baca juga: Menahan Tangis, Anak Kakek 89 Tahun yang Dikeroyok: Saya Tak Terima Papa Meninggal Mengenaskan

Zulpan sebelumnya menjelaskan, polisi sudah melakukan penyelidikan dengan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan memeriksa 14 orang.

"Kami melakukan cek analisis TKP berdasarkan rekaman (kamera) CCTV yang ada. Kemudian, sampai sore ini kami sudah melakukan pemeriksaan dan masih berlangsung," ujar Zulpan.

"Ada 14 orang yang sudah kami amankan dan periksa terkait hal ini," sambungnya.

Dari ke-14 orang tersebut, kata Zulpan, penyidik menetapkan R sebagai tersangka.

Untuk diketahui, HM tewas dipukuli massa di Jalan Pulo Kambing Raya, Kawasan Industri Pulogadung, Minggu sekitar pukul 02.00 WIB. Pengendara mobil tersebut diteriaki maling dan dikejar-kejar massa hingga akhirnya dipukuli hingga tewas.

Padahal, pengendara mobil tersebut bukan pencuri karena tengah mengendarai mobil miliknya.

"Pengendara mobil memasuki wilayah Cakung dan berhenti di Kawasan Industri Pulogadung," ujar Kepala Kepolisian Sektor Cakung Kompol Satria Darma saat dihubungi wartawan, Minggu kemarin. 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Adblock test (Why?)


Ini Provokator yang Teriak Maling, Berujung pada Pengeroyokan Kakek 89 Tahun hingga Tewas di Cakung - Kompas.com - Megapolitan Kompas.com
Read More

Saturday, January 22, 2022

Alami Gejala Berat, Ini Fakta-fakta Pasien Omicron RI yang Meninggal - detikHealth

Jakarta -

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI mengumumkan dua pasien Omicron di Indonesia meninggal dunia. Varian Omicron diketahui memiliki tingkat penularan lebih tinggi ketimbang varian lain.

"Satu kasus merupakan transmisi lokal, meninggal di RS Sari Asih Ciputat dan satu lagi merupakan Pelaku Perjalanan Luar Negeri, meninggal di RSPI Sulianti Saroso," ucap juru bicara Kementerian Kesehatan, dr Siti Nadia Tarmizi.

Lebih lanjut, Kemenkes mengatakan kedua kasus tersebut merupakan pelaporan fatalitas pertama di Indonesia akibat varian baru Omicron.

Berikut beberapa fakta mengenai pasien Omicron Indonesia yang meninggal dunia.

1. Pasien meninggal mempunyai riwayat komorbid

Kemenkes mengatakan dua pasien COVID-19 Omicron yang meninggal dunia memiliki riwayat komorbid.

2. Kemenkes ungkap status vaksinasi

Salah satu pasien COVID-19 yang meninggal dunia disebut juru bicara vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan RI sudah divaksinasi lengkap. Sementara satu pasien lainnya belum divaksinasi.

"Satu sudah (divaksinasi lengkap) tetapi punya beberapa komorbid yang tidak terkendali. Satu lagi belum," tutur dr Nadia saat dihubungi detikcom dan ditulis Minggu (23/1/2022).

"Pasien Omicron yang meninggal dunia sudah divaksin berusia 64 tahun laki-laki. Sementara yang belum divaksin berusia 54 tahun, perempuan," sambungnya.

3. Pasien bergejala berat

Kemenkes menyebutkan bahwa gejala COVID-19 yang dikeluhkan oleh kedua pasien tersebut masuk kategori berat.

"Gejala berat (kedua pasien COVID-19 ini). Mengeluh sesak napas," ungkap dr Nadia.

Di sisi lain, dr Nadia menyebut keduanya belum sempat dirawat di ruang ICU. Namun, dalam masa perawatan sudah mendapat tambahan oksigen.

"Belum di ICU tapi sudah pakai oksigen karena saturasi rendah," sambung dia.

dr Nadia sebelumnya meminta masyarakat khususnya kelompok lansia untuk segera mendapat vaksinasi booster demi meningkatkan antibodi yang bisa menurun setelah enam bulan disuntik vaksin COVID-19 lengkap, dua dosis.

Simak Video "Kemenkes Konfirmasi 2 Pasien Omicron Meninggal Dunia"
[Gambas:Video 20detik]
(ayd/fds)

Adblock test (Why?)


Alami Gejala Berat, Ini Fakta-fakta Pasien Omicron RI yang Meninggal - detikHealth
Read More

Fakta Dibalik Tragedi Kecelakaan Maut, Sopir Truk Memaksa Berkendara? | AKIM tvOne - tvOneNews

Adblock test (Why?)


Fakta Dibalik Tragedi Kecelakaan Maut, Sopir Truk Memaksa Berkendara? | AKIM tvOne - tvOneNews
Read More

Daftar Fasilitas Negara yang Tak Boleh Digunakan Jokowi Jika Kampanye - Nasional Tempo

TEMPO.CO , Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan presiden boleh memihak dan melaksanakan kampanye dalam pemiliha...